Malam ini Jum’at 28 Oktober 2017 tepatnya pada pukul 20.00 Wib aku sowan menghadap bapak H. Syamsudin, S.Pd. M.Pd di rumah dinas Wakil Bupati Banjarnegara. Hujan gerimis menemani perjalananku dari Gemuruh Griya Indah menuju kediaman bapak yang aku kenal sebagai sosok yang ramah dan bersahaja ini. Kedatanganku menghadap orang penting ke-2 di Banjarnegara ini memang tidak terjadwal dalam agenda beliau. Namun karena beliau dulu pernah berpesan tentang buku yang aku tulis, maka aku memenuhi apa yang menjadi harapan beliau. Pada saat itu beliau pernah ngendiko (baca: berbicara) kepadaku jika karya buku yang aku tulis sudah tercetak beliau ngersakaken (baca: menginginkan) untuk membacanya. Maka ketika bukuku sampai 2 hari lalu dari percetakan, segera aku mencari waktu yang tepat untuk sowan (baca: menghadap) kepada beliau.

Sore tadi sebetulnya ada kesempatan untuk aku bisa bertemu dengan beliau pada acara kunjungan sepak bola Ps. Bupati ke Desa Blimbing Kecamatan Mandiraja. Acara rutin yang diagendakan Ps. Bupati pada setiap Jum’at sore yaitu menyambangi berbagai daerah se-antero Banjarnegara. Kebetulan sore tadi jadwal ada di Desa Blimbing Kecamatan Mandiraja. Namun karena agenda beliau yang padat selaku Wakil Bupati Banjarnegara, maka beliau tidak dapat ngrawuhi (baca: menghadiri) kegiatan tersebut di atas. Padahal aku merencanakan untuk menyerahkan karya buku yang aku tulis pada saat itu. Yang pada akhirnya aku memutuskan untuk sowan beliau pada malam ini meskipun tidak minta waktu sebelumnya kepada beliau.

Setelah antri beberapa waktu di ruang tunggu, akhirnya aku mendapatkan waktu untuk berjumpa dengan Bapak H. Syamsudin, S.Pd. M.Pd. Dengan balutan kemeja dan celana jeans sore itu beliau nampak lebih muda 15 tahun dari usianya. Dengan tegur sapa yang bersahabat juga senyum yang khas beliau menyambut kedatanganku. Sejenak beliau menanyakan kabarku dan aku pun juga demikian. Setelah beberapa saat aku mengutarakan niat kedatanganku menghadap beliau malam ini. Buku karya pertamaku berjudul “Sepak Bola Adalah Napasku” aku haturkan kepada beliau. Beliau menerimanya dengan penuh penghargaan kepadaku. Tampak sekali beliau mengapresiasi buku yang aku tulis ini. “ Terus berkarya ya Gus” demikian pesan pendek beliau yang aku tangkap saat aku menyerahkan buku itu.

Sungguh senangnya aku malam ini, buku hasil karyaku diapresiasi oleh orang penting ke-2 di Banjarnegara. Ini akan menjadi sumbu kompor yang tentu saja akan terus mengobarkan semangatku untuk berkarya. Terima kasih bapak atas support dan apresiasinya. Aku pun berjanji kepada beliau untuk kembali menyerahkan Buku ke-2 ku nanti. Karena buku ke-2 ku sebentar lagi akan masuk proses cetak. Sesaat kemudian aku berpamitan kepada beliau untuk bergegas pulang. Sepanjang perjalananku bibir ini terkembang senyum kepuasan. Ada kebanggaan tak ternilai harganya.

̴̴Tri Agus Prasetijo ̴