Kawanku, Goulu
Ditulis oleh : Rose – Marie Franco
Diterbitkan oleh : Bayard Jeunesse
Diterjemahkan bebas dari seri les belles histores dengan judul asli mon ami Goulu
Oleh trianasari
Kawanku, Goulu !
Tersebutlah sebuah negeri yang jauh. Konon, di negeri itu dulu hidup para srigala. Beraneka binatang buruan tinggal di dataran yang luas di negri itu. Kelinci, tikus ladang dan burung puyuh. Para srigala tentu saja senang dan betah hidup disana. Mereka tidak pernah kelaparan. Tetapi seiring berganti tahun, dataran yang luas itu berubah menjadi bangunan – bangunan rumah manusia. Makanan lezat para srigala kemudian menjadi berkurang. Kelinci, tikus dan burung puyuh menjadi sedikit jumlahnya. Mau bagaimana lagi, para srigala terpaksa harus puas dengan makanan yang sedikit itu. Manusia yang tinggal di dataran luas itu memiliki senapan. Senapan itu membuat para srigala takut dan akhirnya mereka terpaksa berlari dan sembunyi di hutan yang gelap. Seiring waktu berganti, srigala – srigala yang takut memutuskan untuk pergi dari negeri itu. Semua srigala pergi dari negri itu, kecuali sepasang srigala abu – abu.
Srigala jantan dan betina itu hidup bersembunyi di sebuah goa. Di goa itulah, dahulu tinggal orang tua dan nenek moyang mereka. Sepasang srigala abu – abu itu bersikeras untuk tinggal di goa itu, tempat tinggal yang telah dipilih nenek moyang mereka seratus tahun lalu. Di negri itu, mereka telah belajar hidup. Mereka tahu lembah – lembah sempit, mata air tersembunyi dan tempat berteduh paling aman. Sepasang srigala itu sangat menyukai saat mereka menatap matahari terbit di lembah. Mereka menikmati hangatnya musim panas. Mereka takjub dengan warna merah pepohonan ketika musim gugur tiba dan mereka tahu harus berbuat apa ketika datang musim dingin.
Ketika malam telah larut, srigala itu memasuki kota dengan mengendap – endap. Mereka mencari makanan. Tak banyak yang bisa mereka temukan. Terkadang mereka makan tulang – tulang ayam, kerak keju dan kerak roti. Kalau beruntung, mereka bisa mencuri ayam betina yang tidak dijaga.
Tahun itu, musim dingin sangat mengerikan. Air di danau berubah menjadi es. Tikus – tikus ladang dan burung – burung mati kedinginan. Suatu malam ketika angin tornado bertiup, srigala betina melahirkan srigala jantan kecil di goa. Srigala betina terlihat sangat lemah. Puting susunya tidak berisi air susu. Srigala kecil berteriak – teriak kelaparan. Udara sangat dingin. Untuk menghangatkan srigala kecil, induk srigala itu tidur melingkar. Induk itu membiarkan srigala kecil menggigit – gigit puting susunya meskipun tak ada air susu yang keluar.
Orang tua srigala kecil mengeluh. Mereka lalu berpikir. Srigala kecil harus mendapatkan kehangatan dan susu. Untuk itu, sepasang srigala abu - abu itu bertindak. Di bawah cahaya bulan, srigala jantan masuk mengendap – endap memasuki kota. Akhirnya, srigala jantan menemukan apa yang dia cari. Dia telah mengawasi dengan lama sebuah rumah dengan pintu berwarna biru. Kemudian dia kembali ke goa. Induk srigala lalu membungkus srigala kecil dengan selimut agar hangat. Induk srigala berharap agar anaknya selalu beruntung dan hidup dengan baik. Srigala kecil merasa hangat emudian tertidur lelap. Srigala jantan lalu membawa bungkusan berharga itu di moncongnya menuju kota.
Srigala jantan memantapkan hati memilih rumah dengan pintu biru itu. Dia melompati pagar tanaman. Dari kaca jendela, terlihat api di perapian. Dia mengamati hanya ada anak kecil laki – laki sedang bermain dengan boneka beruangnya. Srigala itu lalu meletakkan bungkusan berharga itu di depan pintu. Digaruknya pintu biru itu tiga kali kemudian srigala itu segera pergi.
Dari balik pagar tanaman, srigala jantan itu mengawasi. Seorang anak laki – laki terlihat muncul dari pintu bersama ayahnya. Mereka membungkukkan badan. Tiba – tiba seekor hewan kecil keluar dari bungkusan selimut. Mereka mencari ke kiri dan ke kanan. Si ayah bertanya, ” Adakah orang di sekitar sini ?”. Saat itu juga, anak laki – laki itu menggendong srigala kecil dan membelai kepalanya dengan lembut.
Anak kecil itu tiba – tiba tertawa riang. “ Ibu, lihat ! dia menciumku !”. Ibu tersenyum, “ Ibu yakin dia berusaha mengigit jarimu. Hewan ini lapar.”. Ibu kemudian menghangatkan susu dan meletakkannya di botol. Srigala kecil lahap sekali meminum susu itu. Anak laki – laki itu berkata, ” Kita akan memanggilnya Goulu!”
Dalam sepuluh hari, Goulu menjadi gemuk. Bulu – bulunya lebih halus dari boneka beruang yang paling lembut sekalipun. Goulu tidur di kaki ranjang anak laki – laki itu. Terkadang Goulu mengerang dan ekornya melingkar. Dia bermimpi berlari – lari di sebuah padang rumput yang hijau. Beberapa malam kala itu, Goulu bermimpi tentang anak domba, hutan, kelinci, tikus celurut dan srigala abu – abu.
Goulu setia kepada kawannya si anak laki – laki itu. Ketika anak itu sakit, Goulu menjilati tangan anak itu. Goulu menjaga anak itu dari bahaya di sepanjang jalan menuju sekolah. Goulu menghardik anjing jahat yang mengganggu mereka. Selain itu, Goulu pandai sekali bermain tangkap bola dan tongkat kayu. Tapi Goulu tidak pernah mau memakai kalung ataupun tali anjing.
Goulu adalah seekor srigala yang bahagia. Dia tidak pernah merasa kelaparan. Dia tidak pernah merasa kedinginan. Apalagi, Goulu punya kawan yang baik. Nama anak laki – laki itu adalah Paul. Paul sangat sayang kepada Goulu. Dia sering menggaruk – garuk belakang telinga Goulu dan mengajaknya bermain petak umpet. Ketika hari cerah, Paul tidur siang bersama Goulu. Kepalanya diletakkan di dekat perut Goulu yang hangat. Tak seorangpun bisa mengerti kebahagiaan yang mereka rasakan.
Malam itu ketika bulan purnama, Goulu mendengar di kejauhan lolongan panjang srigala. Dia berada di dekat jendela, mendengarkan dengan seksama kemudian dia menjawab lolongan srigala tadi. Si kecil Paul khawatir dan bertanya kepada ibunya, ” Ibu, apakah dia akan kembali pulang dan tinggal bersama para srigala?”. Ibu menjawab, ” Mungkin. Atau mungkin juga tidak. Goulu bebas menentukan...”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yang menarik yang dapat saya sampaikan buat cucu saya. Barakallah
Trimakasih :)
Ayo, menulis, Bu. Ikuti tantangan 30 hari menulis di gurusiana. Lihat syarat2nya. Ayo, smabom pasti bisa. Saya ingin teman2 smabom ikut menulis hehehe.
Siap bu :)