Trianto Ibnu Badar at-Taubany

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Anekdot

Anekdot

PANAS SURABAYAKU,

TIDAK SEPANAS BADANKU

Surabaya dalam minggu-minggu ini benar-benar panas luar biasa. Temperatur suhu kota menunjukkan kisaran 37oC sampai 38oC, sungguh suhu yang sangat ekstrem. Padahal rerata suhu di Kota Surabaya biasanya berkisar antara 30oC sampai 31oC. Kenaikan temperatur suhu udara ini disebabkan karena peristiwa pemanasan global sebagai dampak dari El Nino, yaitu anomali pemanasan lautan yang lebih luas di Samudera Pasifik bagian timur. Bahkan dapat mencapai garis batas penanggalan internasional di Pasifik Tengah hingga ke Indonesia.

Di bawah terik matahari Surabaya yang panas, sepasang Satpam suatu Bank Swasta bernama Mat Pelor dan Dul Majit sedang bercengkerama satu sama lain. Mereka membicarakan bagaimana panasnya Kota Surabaya. Pada saat yang bersamaan Mat Pelor menderita demam tinggi, tubuhnya menggigil. Tetapi demi tugas negara ia tetap memaksakan diri untuk masuk kantor.

Mat Pelor berkata: “Duh badanku panas sekali“. Ia berkata sambal memegangi dahinya yang panas, dan meraih selimut.

Dul Majit menanggapi: “Panas kok pakai selimut. Kalau panas ya pakai saja payung sana”. Dul Majit yang mengetahui maksud Mat Pelor karuan saja bicaranya.

Mat Pelor: “Hah! Payung? Kenapa pakai payung?” Mat Pelor tidak memahami apa maksud Dul Majit

Dul Majit pun menanggapi lagi: ”Kan katanya kepanasan ya, pakai saja payung, biar nggak kepanasan”. Sekali lagi Dul Majit tetap ngelantur saja bicaranya. Ia sengaja menghardik Mat Pelor, tanpa peduli. Karena kata-kata itu meluncur begitu saja

Lalu Mat Pelor menimpali dengan nada agak tinggi dan jengkel: “Saya mengeluh panas bukan karena cuaca tapi karena badanku yang panas. Demam tau Dul …!”

Dul Majit: …. ???. Dul Majit tampak bengong, rupanya ‘panas’ yang dimaksud Mat Pelor adalah badanya panas alis sedang demam. Bukan udara panas.

Dul Majit akhirnya minta maaf kepada Mat Pelor, dan meyampaikan kepada pimpinan untuk membawa Mat Pelor ke Rumah Sakit.

Pimpinan meminta tolong Dul Majit untuk megantar Mat Pelor ke Rumah sakit. Tapi tetap saja, saat Mat Pelor di kursi dorong Rumah Sakit dipayungi oleh Dul Majit. Dasar Dul Majit …!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Di Karimun dan sekitarnya masih hujan terus, Pak. Tak ada hari tanpa hujan. Salam.

15 Jul
Balas

Alhamdulillah Gus. Barokallah

15 Jul

Terimakasih admin

14 Jul
Balas

Mantap banget. Sukses selalu untuk Bapak

14 Jul
Balas

Terimakasih atas apresiasinya Opa Sunin

14 Jul

Hahaaa ..

14 Jul
Balas

Terimakasih bunda apresiasinya

14 Jul

Benar juga, kalau panas mengapa pakai selimut. Keren kisahnya pak

14 Jul
Balas

Hahaha ... terimakasih apresiasinya pak Rochadi

14 Jul

Ha ha..kisah yang Lucu...

15 Jul
Balas

Terimakasih apresiasinya bunda

16 Jul

Mat pelot kasihan sakit karena kepanasan. Kisah yang menarik pak Trianto. Salam

14 Jul
Balas

Terimakasih apresiaisnya pak Lukman

14 Jul

haha... gitu kalau dua orang, yang satu susah diajak komunikasi. Ambyaaar....

14 Jul
Balas

Hahaha ... orang-orang santui Bun. No problem ....

14 Jul



search

New Post