CERITA DEDEK, BUNDA DAN AYAH
BUNDA IKUT AKG
****
Ayah : Assalamu’alaikum. Gimana Bun, AKG-nya?
Ayah menelepon Bunda dari kantornya. Memang pagi-pagi tadi Bunda telah menyiapkan diri mengikuti AKG. Sementara Ayah setekah mengantar Bunda ke sekolahnya, buru-buru berangkat ke kantornya juga.
Memang Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Agama secara serentak menyelenggarakan Asesmen Kompetensi Guru (AKG) dalam rangka update dan upgrade kompetensi bagi tenaga profesional guru. AKG ini dierplukan untuk melakukan pemetaan daru pada kompetensi Guru untuk selanjunya dilakukan treatment melalui kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG), maupun Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) yang meliputi Pengembangan Diri (PD), Publikasi Ilmiah (PI), dan Karya Inovatif (KI). Melalui AKG dapat dipetakan Tingkat kompetensi Guru pada ranah Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesionalnya, sehingga dapat ditentukan misalnya pelatihan apa yang diperlukan oleh gula dalam program pembinaan Kementerian selanjutnya.
Bunda : Udah selesai Ayah
Ayah : Loh, kok udah selesai? Kan baru 30 menit
Bunda : Iya, pokoknya udah selsai.
Ayah menjadi bingung, karena untuk mengerjakan soal-soal AKG diberikan waktu 60 menit, tetapi Bunda baru 30 menit sudah selesai mengerjakan soal. Ada apa ini? Tanya Ayah dalam hati.
Ayah : Maksud, Bunda gimana? Kan waktu mengerjakan soalnya 60 menit Bun
Bunda : Ya, karena soalnya terlalu mudah Ayah …!
Bunda kemudian menceritakan panjang lebar tentang soal AKG termasuk tipologi soal, dan bobot soal. Menurut Bunda soal-soal yang diberikan terlalu mudah, dan kurang memberikan aspek penalaran. Istilah sekarang soalnya berkutat pada LEMOTS, Low Order Thinking Skill (LOTS), dan Midlle Order Thinking Skills (MOTS), dan kurang memberikan ruang pada tipologi soal yang High Order Thinking Skills (HOTS).
Seharusnya soal sebagai salah satu instrumen tes harus proporsional angtara LOTS, MOTS, dan HOTS. Apalagi jika memfokuskan pada HOTS jauh lebih bagus, karena akan memberikan aspek penalaran dalam mengerkjan soal jadi Bahasa Jawanya tidak ujug-ujug. Proses berpikir (penalaran) inilah yang diperlukan, karena menunjukkan Tingkat dari kekeritisan atau yang dikenal dengan 4C dalam aspek pembelajaran yaitu: Pertama, Critical thinking (Berpikir kritis) yaitu melihat masalah dengan cara baru dan menghubungkan pembelajaran lintas mata pelajaran dan disiplin ilmu.
Kedua, Communication (Komunikasi), yaitu berkaitan dengan berbagi pemikiran, penyampaian ide, pertanyaan, dan Solusi.
Ketiga, Collaboration (Kolaborasi) yaitu tentang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan menempatkan bakat, keahlian, dan kecerdasan untuk bekerja.
Keempat, Creativity (Kreativitas) yaitu mencoba pendekatan baru untuk menyelesaikan sesuatu, inovasi, dan penemuan.
Selain ke-empat aspek tersebut, soal HOTS sendiri merupakan satu cara untuk menguji apakah seseorang bisa menganalisis, membandingkan, menghitung, dan sebagainya. Soal HOTS akan mendorong kita untuk melakukan penalaran tingkat tinggi sehingga tidak terpaku hanya pada satu pola jawaban yang dihasilkan dari proses menghafal, tanpa mengetahui konsep ilmunya.
Standar soal HOTS yang biasanya terdapat kalimat-kalimat atau tabel, grafik, gambar. case (kasus) dan sebagainya yang disebut dengan stimulus. Contoh sederhana sebagai berikut:
“Mengapa nyamuk bisa terbang lurus, belok, atau bertahan di udara? Lalu, mengapa burung yang juga bisa terbang bisa memiliki kecepatan yang lebih tinggi?”
“Berdasarkan tabel atau grafik perubahan …., maka Anda dapat memprediksi …..”
Soal HOTS berbeda dengan soal sulit, dan tidak ada korelasi antara soal HOTS dan soal sulit. Artinya soal HOTS, tidak berarti soalnya sulit. Bahkan soal LOTS pun kadang-kadang lebih sulit dari soal HOTS.
Ayah : Memang Bunda luar biasa. Ayah salut …. Sip!
Bunda : Ya bukan begitu Ayah. Soal-soal AKG seharusnya diformat sedemikian rupa. Sehingga benar-benar memberikan bobot penalaran. Para Guru kan bukan mahasiswa lagi, tapi sebagai profesi yang profesional dalam kerjanya. Jadi soal-soal AKG seharusnya diformat berupa case sehingga kita ada solusi atau pemecahan untuk melakukan problem solving-nya. Gitu …!
Ayah : Memang bunda ini orang hebat…! Ayah ingat bagaimana soal-soal Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang memang soal-soalnya bukan teori lagi tetapi deskripsi kasus tentang sesuatu penyakit dan atau peristiwa pada wilayah tertentu termasuk gejala dan lain sebagainya. Kemudian di situ para calon dokter diminta melakukan analisis/prediksi jenis penyakit selanjutnya mereka diminta melakukan problem solving tentang tata cara penanganan dan juga obat yang sesuai. Sehingga di sini mereka benar-benar atau seolah-olah menghadap sesuatu yang nyata di lapangan meski itu hanya berupa soal.
Ayah kemudian sedikit memberikan tambahan dari apa yang Bunda sampaikan termasuk contoh soal dalam UKDI.
Seorang perempuan berusia 25 tahun yang sebelumnya sehat mengalami kecelakaan yang parah dikepala dan leher kurang lebih 6 bulan yang lalu. Sejak itu siklus menstruasinya menjadi tidak teratur dan memendek. Apakah penyebab paling mungkin dari gangguan menstruasi pasien ini?
A. Gangguan pada jalur antara hypothalamus dan anterior pituitary.
B. Gangguan pada jalur antara hypothalamus dan posterior pituitary.
C. Kerusakan pada otak kecil dan batang otak.
D. Kecelakaan menyebabkan peningkatan kadar cortisol sehingga menggangu HPO axis.
E. Kondisi gangguan menstruasi tidak berhubungan dengan kecelakaan sebelumnya.
Ayah memang pernah menggagas soal-soal problem solving saat menjadi salah satu anggota tim pengembang Kurikulum Tingkat Nasional baik di Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, maupun Kementerian Pendidikan Pusat dan juga Kementerian Agama. Bunda pun juga menjadi Fasilitator Guru Nasional. Jadi Ayah dan Bunda paham betul dunia Pendidikan.
Tidak mau kalah dengan pembicaraan Bunda dan Ayah dalam telepon, Dedek pun menyeruak.
Dedek : Dedek juga mau menjadi Tim Dunia.
Bunda dan Ayah tertawa terbahak-bahak mendengar celoteh Dedek yang menyeruak suaranya di samping Bunda yang menelepon Ayah.
******
Kamis, 27 Juni 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya Mas senior. Sukses selalu
Terimakasih apresiasinya Pak Burhani
Masa iya mudah?! Pinter dong bunda, saya kesulitan.. haha...
Terimakasih apresiasinya bunda Asri
terimakasih admin
Keren banget, sukses selalu untuk Bapak
Terimakasih apresiasinya opa Sunin
Luar biasa ulasannya Bapak
Terimakasih atas apresiasinya bunda
Wahhh...Bunda memang keren. 30 mnt sls sukses
Wuzzz ... gitu Bunda ....hehehe. Terimakasih atas apresiasinya
Tulisan yg ok punya. Pengetahuan berbalut cerpen. Terima kasih, Pak. Salam sukses.
Terimakasih apresiasinya bunda Cicik
Mantap sekali keakraban sebuah keluarga terlihat jelas
Terimakasih apresiasinya bunda
Pagi-pagi sudah dapat ilmu pengetahuan, Terima kasih Gus atas ilmunya
Sami2 Gus ... bareng2 sinau bersama nggih
Tulisannya keren dan inspiratif. Salam Literasi.
Terima kasih atas apresiasinya Gus
Mantap ulasannya mas
Terimakasih apresiasinya pak Sandi