Cerita Dedek, Bunda dan Ayah
Bagian 36
MENGENAL MASA KECIL BUNDA YANG MENURUN KE DEDEK
*****
Hari ini Dedek begitu Bahagia, ia jingkrak-jingkrak ke sana ke mari. Hari ini memang banyak tamu di rumah, kakak dan juga putra-putra kakak berkumpul di rumah, karena ada sedikit acara keluarga.
Betapa senang Dedek karena banyak temen bocilnya. Ia kesana-kemati memamerkan aksinyam supaya mendapat perhatian.
Ayah : Persis Bundanya, waktu kecil…?
Ayah tiba-tiba berseloroh sambil memandang kemana Dedek berlari-lari. Bunda yang duduk di samping Ayah, tiba-tiba menoleh dan memandang ke Ayah. Sementara Ayah pura-pura tidak menanggapi, dan hanya cuek aja.
Bunda : Ayah kok tau kalau Bunda kecilnya aktraktif.
Ayah : Jangankan kecilnya. Gedenya aja atraktif.
Bunda merasa kesal dengan jawaban Ayah yang asbun (asal bunyi). Tapi memang tebakan Ayah tersebut tidak salah. Bunda di waktu kecilnya memang sangat atraktif dan tomboy banget. Dan sukanya bermain dengan anak laki-laki, bukan sesame perempuan.
Bunda : Tapi memang Ayah nggak salah-lah. Bunda kecilnya sangat badung. Suka keluyuran dan senang kalo harus jadi anak rumahan.
Ayah hanya tersenyum mendengar cerita Bunda, meski sebelumnya Ayah sendiri sudah tahu. Bunda kemudian bercerita banyak sambil megenang masa kecilnya.
“Sejak dalam kandungan, bisa dibilang Bunda sudah menunjukkan gejala anak yang tidak mau diatur. Ia suka kebebasan. Saat masih dalam kandungan, Ibu dari bunda pernah mengidam dua hal kepada bapak. Pertama, bapak diminta ibu untuk naik pohon kelapa. Padahal bapak tidak pernah melakukan itu. Karuan saja, karena memang ibu dalam keadaan ngidam, bapakpun melakukannya. Sampai-samoai saat turunynya, dibawah disiapin Kasur. Kalua-kalau bapak terjatuh. Kedua, bapak diminta merokok didepan ibu. Padahal bapak sendiri orang yang tidak pernah merokok. Ya, meski dengan batuk-batuk (keselek) bapak pun terpaksa merokok di depan ibu.
Ya, jadinya seperti sekarang ini bunda ‘angel tuturane’ (susah diatur). Ciri dari bunda adalah jangan dimarahin, karena semakin dimarahain maka akan semakin menjadi-jadi. Tapi kalua disayang, dan dielus sudah seperti si Kitty aja. Hahaha ….
Pernah suatu ketika bapak menyuruh bunda kecil belajar, tapi bunda kecil ogah-ogahan. Bapak tahu hal itu, bapak pun kemduian ke luar rumah membelikan jajan kesukaannya. Karuan saja, tanpa disuruh belajar pun Bunda kecil langsung ambil buku sambil ngemil jajanan dengan ditemani bapak.
Pernah juga suatu ketika, kelakukan Bunda kecil membuat masalah sekeluarga. Bagaimana tidak. Ketika itu ada seorang teman laki-laki SD nya menggoda Bunda kecil, karena Budna kecil pernah Latihan silat Tapak Suci tangannya sepontan (refleks) menghantam si anak laki-laki tersebut. Sialnya tepat pada ‘kemaluannya’, karuan saja anak laki-laki itupun hampir pingsan. Merasa tidak terima, orang tua anak laki-laki itu melabrak ke bapak. Untuknnya bapak dengan arif menerima keinginan orang tua anak laki-laki. Bapak memberikan kompensasi dan membawanya ke rumah sakit untuk berobat.
Sebenarnya masih banyak cerita masa kecil Bunda. Bunda kecil juga pernah memukul kayu temen laki-laki kakak, saat ia mencoba merayu Bunda saat masih SMP.”
Apa yang dialami dan dilakukan Bunda kecil, rupanya menurun pada Dedek. Ia susah jika disuruh-suruh tetapi saat dibelikan oleh-oleh yang ia suka – wussss – Dedek langsung lari kilat seperti Super Boy … hahaha
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap kisahnya
Terimakasih apresiasinya Bunda
Terimakasih admin
Mantap banget. Sukses selalu untuk Bapak
Haha...bunda ky wanita2 pd umumnya, p Tri
Waduh ternyata Bunda preman dong. Ha ha....lanjut
Hahaha ... punya potensi Bunda ...
Dari beberapa kisah ini, selalu menginspirasi saya pak, termasuk runtutan Kalimat dan alur cerita yang menarik mudah dimengerti.mantap Pak
Luar biasa analisisnya pak Lukman. Terimakasih atas apresiaisnya
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya ya Pak.