Cerita Dedek, Bunda, dan Ayah
Bunda Batal ke Thailand
******
Hasil Rapat Panitia Wisata teklah menetapkan kalau tahun ini tujuan Wisata Sekolah ke Negara Gajah Putih Thailand. Dan semua mufakat dengan putusan hasil rapat.
Betapa senang hati Bunda dengan rencana tersebut, yang memang dari semula itu yang Bunda inginkan. Impian untuk berangkat ke Negara Seribu Pagoda sudah Bunda impi-impikan sejak masih kecil. Cerita Ramayana Thailand yang berbeda dengan cerita Ramayana India menjadikan Bunda begitu penasaran. Maklum Bunda termasuk orang yang paling suka dan memperdalam sejarah. Bahkan Bunda sendiri memiliki kelebihan yang dia sendiri tidak tahu. Bunda memiliki kelebihan dapat membaca huruf Palawa dan Bahasa Sansekerta serta mengartikannya. Entah dari mana Bunda dapatkan kemampuan itu, Bunda pun tidak tahu. Saat Bunda bepergian ke candi-candi Hindu-Buda, secara tiba-tiba Bunda membaca huruf-huruf tersebut yang selalu ada di pelataran atau altar Candi. Candi-candi yang pernah dikunjungi BUnda diantaranya Candi-Candi yang dibangun oleh kerajaan di Jawa Timur seperti Candi Jago. Candi Penataran, Candi Jolotundo, Candi Brahu, dan lainnya. Juga candi-candi besar di Jawa Tengah yang dibangun pada masa Mataram Kuno (HIndu-Buda) wangsa Syailendra seperi Candi Borobudur, Prambanan, Kalasan, dan lainnya.
Bunda telah menyiapokan segala sesuatunya untuk wisata ke Thailand. Ransel, topi turis dan yang lain telah dikemas jauh-jauh hari. Mirip mau boyongan saja. Ayah juga menyemangati BUnda untuk tour de Thailand bersama temen-teman satu sekolahan.
Saat hari 'H' tiba, ayah melihat bunda masih tiduran di kamar, padahal sesuai dengan jadwal pukul 05.00 wib sudah harus berkumpul di sekolah, dan pukul 09.00 wib pesawat menuju Thailand harus sudah take off.
Ayah : Lho, Bun ... kok nggak berangkat. Ntar ketinggalan lho...?
Ayah bertanya pada Bunda yang masih males-malesan di ranjang. Pelan-pelan Bunda membalikkan badannya sambil matanya berkaca-kaca.
Bunda : Bunda nggak jadi berangkat Ayah.
Ayah : Lhoh kok nggak jadi berangkat.
Ayah begitu terkejut saat Bunda bilang tidak jadi berangkat ke Thailand. Mendapat pertanyaan Ayah, Bunda tidak menjawab tetapi hanya memegang tangan Ayah dan diletakkan ke kening Bunda.
Ayah : Lhoh badan Bunda kok panas banget...?
Ayah kembali terhenyak karena badan Bunda panas. Bunda sakit demam, dengan pans tinggi. Melihat kondisi Bunda yang menggigil Ayah segera menghubungi dokter Wildan, dokter keluarga dan teman Ayah saat SMA dulu.
Tidak lama, mobil dokyer Wildan tiba dan segera dipandu ayah memeriksa Bunda. Ayah begitu gelisah, dan tidak sabaran untuk mengetahui kondisi Bunda.
Ayah : Gimana Dok ....?
Dr. Wildan : Nggak apa-apa. Bunda sangat capek dan memerlukan banyak istirahat.
Ayah : Terimakasih dokter.
Dokter Wildan segera memberikan resep obat Bunda kepada Ayah, dan tak lama kemudian dokger Wildan pamit.
Swtelah menganter dokter Wildan sampai ke halaman depan, Ayah buru-buru menemui Bunda. Dan mendapati Bunda menangis
Bunda : Ayah, Bunda nggak jadi berangkat ke Thaioland yanag sejak kecil Bunda impikan.
Ayah : Nggak apa-apa Bunda. Nanti kan bisa. Yang penting Bunda harus segera sembuh dulu.
Bunda : Tapi Ayah ...?
Ayah : Udah. Bunda harus banyak istirahat dulu ya...!
Dedek : Iya Bunda. Bunda nggak boleh sakit. Dedek sama capa kalo Bunda sakit.
Ayah dan Dedek mencoba menenangkan hati Bunda yang gelisah dan kecewa karena tidak bisa berangkat ke Thailand. Tapi apa boleh buat, kenyataanya Bunda sakit.
*****
Bunda masih menyesali diri tidak bisa berangkat ke Thailand. Meski mencoba menerima tetapi, hatinya masih sedih jika mengingatnya. Untuk menghibur diri sambil tetap dalam kondisi istirahat Bunda memutar channel TV.
Dan betapa terkejutnya Bunda begitu mendegar berita, ada pesawat dari Indonesia menuju Thailand yang mengalami kegagalan dalam landing di Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi Thailand. Akibat gagal landing tersebut pesawat mengalami kebakaran sebagian. Beberapa penumpang dapat diselamatkan tetapi sebagain yang lain tidak. Dan lebih terkejut lagi, pesawat tersebut adalah pesawat milik Maskapi yang ditumpangi teman-teman Bunda yang sedang berwisata ke Thailand.
Bunda : Subhanallah ...
Bunda segera menghubungi Ayah tentang peristiwa gagal landing pesawat.
Ayah : Ya, Allah Bunda. Semoga tidak ada masalah dengan teman-teman Bunda ya...?
Meski sakit Bunda mencoba menghubungi teman-temannya untuk mengetahui kabar selanjutnya. Tetapi Bunda di satu sisi sangat bersyukur. Ternyata ada hikmah dibalik kebatalannya berangkat ke Thailand.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bunda hebat banget bisa baca huruf2 itu dengan spontan. Jangan2 .... hehe.... Smg tmn Bunda baik2 saja. Hikmah di balik kejadian tak mengenakkan. Keren, Pak
Ada hikmah dibalik setiap kejadian,...keren pak
Benar Bun. Ssgala sesuatunya sudah ditentukan oleh-Nya. Terimakasih atas apresiasinya Bunda
Terimakasih admin
Rencana Tuhan sllu yg terbaik.
Benar Bun. Ssgala sesuaunya sudah ditentukan oleh-Nya. Terimakasih atas apresiasinya Bunda
Selamat bunda dengan paket wisata nya. Semoga tetap bahagia ya dalam perjalanan. Mantap pak Trianto
Terimakasih apresiasinya pak Lukman
Kadang berkat Tuhan datang dengan cara yang tak menyenangkan. Siip, kisahnya, Salam sukses, Bapak.
Benar Bun. Ssgala sesuaunya sudah ditentukan oleh-Nya. Terimakasih atas apresiasinya Bunda
Pasti ada hikmahnya karena gagal tour de Thailand, kalau saya Gus pasti menangis bila gagal ke Thailand ha-ha-ha, asyik ceritanya gus
Benar Gus. Ssgala sesuatunya sudah ditentukan oleh-Nya. Ingin tahu gimana nangisnya Gus Tito ....hahaha. Terimakasih atas apresiasinya Gus
Hahaha nanti saya posting kalau saya nangis merengek minta balon
Ada hikmah dibalik musibah.
Terimakasih atas apresiasinya Bunda