Cerita Dedek, BUnda dan Ayah 'Bagian 32'
SI BLACKY
DIBOYONG DEDEK KE RUMAH EYANG KAKUNG
******
Dedek : Ayo Pak De Tano, Si Acky diasukkan obil Dedek
Pak De Tarno : Iya Den. Ini Si Blacky udah Pakde gendong.
Dedek : Asikkkk … Ayo Acky ke Yang Atung ya…
Merasa sangat senang diajak Dedek, si Blacky pun spontan melepaskan diri dari gendongan Pak Tarno dan segera melompat ke kursi duduk tengah mobil. Dedek pun jingkrak-jingkrak senang karena bisa kembali bersama Si Blacky setelah beberapa waktu terpisah karena Dedek dan Bunda menginap di dalemnya Eyang Kakung.
Memang sudah beberapa waktu Dedek dan Bunda tidur di rumah Eyang Kakung karena rumah Dedek sedang direnovasi. Tidak kurang dari dua minggu Dedek harus berpisahan dengan si Blacky. Dedek merasa kangen dan ingin mengajak si Blacky untuk tidur di rumah Eyang Kakung. Dedek mengajak Bunda untuk menjemput Si Blacky.
Sementara Dedek dan Bunda tidur di rumah Eyang Kakung, hanya Ayah dan beberapa tukang serta Pak Tarno sang penjaga rumah yang tidur. Selain si Blacky, dan beberapa burung kesukaan ayah tentunya.
Bunda Bersama Dedek dengan mengendarai mobil Jazz Merah mengambil si Blacky di Rumah Dedek yang sedang direnovasi.
*****
Beberapa waktu mobil Bunda yang ditumpangi Bunda, Dedek, dan Si Blacky meninggalkan rumah Dedek menuju rumah Eyang Kakung. Tidak lupa lebih dulu mereka mampir di Pet Shop untuk membeli makanan buat si Blacky selama di rumah Eyang Kakung. Dan tentunya tidak lupa minuman kegemaran Dedek dan Bunda yaitu Ice Cream. Kalau sudah bicara Ice Cream, baik Dedek maupun Bunda adalah jagonya. Sehari nggak makan Ice Cream serasa setahun saja.
Saat baru mau beranjak dari Pet Shop, tiba-tiba telpon Bunda berdering. Ayah memanggil tampaknya.
Ayah : Assalamu’alaikum Bun. Si Blacky Bunda bawa ya …?
Bunda : Wa’alaikumussalam. Iya Yah. Dedek kangen si Blacky dan minta untuk diboyong ke rumah Bapak
Ayah : Ya. Udah ini Ayah pulang kok si Blacky tidak ada. Biasanya menyambut Ayah datang.
Bunda : Apa nggak dikasih tau sama Kang Tarno ta Yah…?
Ayah : Ini belum ketemu Kang Tarno. Ini masih bersama pak tukang.
Bunda : Oooo..
Ayah : Ya, sudah nggak apa-apa.
Ayah rupanya kaget saat pulang tidak didapatinya si Blacky yang memang sedang diboyong Dedek ke rumah Eyang Kakung. Ayah kawatir jangan-jangan seperti hari-hari kemarin saat ditinggal Dedek, si Blacky malah kabur dan menghilang ke rumah tetangga mencari teman betinanya. Setelah mendengar penjelasan Bunda, Ayah pun paham – memang Si Blacky adalah solmed Dedek …
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Mas senior. Lanjuuut. Sukses selalu
Terimakasih apresiasinya pak Burhani
Lanjut, Mas. ASyik. Banyak nasihatnya juga. Terima kasih.
Terima kasih atas apresiasinya Gus
Dedek ga bilang2, Ayah jadi kaget tuh hihi....
Mantap
Terimakasih apresiasinya Bunda
Keren pak,...sehat dan sukses selalu
Terimakasih apresiasinya bunda
terimakasih admin
Mantap banget,.sukses selalu untuk Bapak
Terimakasih apresiasinya Opa Sunin
Keren. Lanjut Pak. Salam literasi dan sehat selalu.
Keren. Lanjut Pak. Salam literasi dan sehat selalu.
Keren
Terimakasih apresiasinya bunda
Cerita sangat natural, keren Pak
Terimakasih apresiasinya Pak Rochadi
Selamat berjumpa kembali blacky dengan dedeknya. Pasti senang ya. Mantap kisahnya Pak Trianto
Iya Pak. Beberapa waktu Dedek berpisah dengan si Blacky ... hehehe
Hehe... Dede ada solmed sama Blacky yaa....
Iya Bun. Beberapa waktu berpisah
Awas dedek, blacky nya nyasar ke rumah tetangganya kakung
Hahaha .... suka2 Blacky Gus
Ha-ha-ha iya juga gus
Keren ceritanya.
Wooow luar biasa
Terimakasih apresiasinya Pak Sandi