Trianto Ibnu Badar at-Taubany

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
CIPLUK, Sepasang Mata Indah di Kedai Bakso Kerikil

CIPLUK, Sepasang Mata Indah di Kedai Bakso Kerikil

Bagian Pertama

Kedai Bakso Krikil Pak Mug, begitu spanduk yang tertulis di depan warung tersebut. Ya … Kedai Bakso Krikil, sebuah kedai kecil berada di ujung pertigaan suatu gang. Memang jika melihat bangunan tidak menunjukkan jika Kedai Bakso Krikil menjadi warung yang sangat viral.

Berasal dari seorang pelanggan, yang mengupload Kedai Bakso Krikil dalam tik tok-nya. Akhirnya Kedai Bakso Krikil ini mejadi viral dan pelanggannya tidak saja dari dalam kota tetapi juga dari luar kota termasuk saya.

Aku mendapatkan alamat Kedai Bakso Krikil setelah warung ini cukup viral di tik tok dan youtube dengan melakukan browsing.

Meski tidak terbilang dekat dari kotaku, rasa penasaran membuat diriku meluangkan cukup waktu untuk dapat menikmati rasa kelezatan Kedai Bakso Krikil Pak Mug. Dan memang cukup luar biasa, kuahnya benar-benar mak-nyuss. Sementara bakso krikilnya yang kecil-kecil wow … begitu lezat, apalagi dengan tambahan potongan urat-urat sapi semakin menambah rasa yang bikin kepala nggliyer-nggliyer.

Setelah parkir kendaraan yang bantu si tukang parkir, segera saja aku bergegas ke Kedai Bakso Krikil. Dan wow di sana cukup luar biasa pelanggannya. Kebanyakan adalah para mahasiswa dan mahasiswi. Lumayan komunitas yang murah meriah dan renyah sering memadati kedai-kedai lesehan di kota-kota besar seperti juga Kedai Kopi, Kedai Mie, dan termasuk kedai-kedai bakso begini.

Segera aku pesan satu porsi bakso Kerikil plus urat. Seorang pelayan setengah umum yang sekaligus istri dari Pak Mug sendiri menyajikan seporsi bakso kepadaku sambil tersenyum.

“Terimakasih. Mbok”

“Sama-sama Den.”

Tanpa menunggu dingin seporsi bakso mulai aku rahabi sesendok demi sesendok. Dan memang benar, rasa kuahnya memang luar biasa. Selain itu kekenyalan penthol bakso dalam takaran sedang. Artinya penthol bakso itu tidaklah mengandung bahan boraks sebagaimana umumnya para penjual bakso yang selalu menambah boraks dalam adonan bakso untuk mendapatkan rasa kenyal dan awet. Padahal boraks sebenarnya sangatlah berbahaya untuk kesehatan tubuh. Ia sesungguhnya merupakan bahan pengawet mayat yang mengandung bahan formalin. Tetapi tidak demikian dengan Kedai Bakso Krikil, penthol baksonya dibuat secara alami, tanpa bahan pengawet.

Saat kunimmati lezatnya bakso, mataku tanpa sengaja menatap sepasang mata gadis yang duduk tepat di pojok kedai. Rupanya sejak tadi tanpa aku sadari, dia memandangi aku. Wajar, ia tahu kalua diriku bukanlah pelanggan Kedai Bakso Krikil.

Tidak itu yang ada dalam pikiranku, sepasang mat aitu sangat indah, bulat dan penuh hiasan pelangi. Orang Jawa bilang istilahnya bak Bawang Sebungkul. Ingat syair lagunya Iwan Fals, “Mata Indah Bola Ping Pong”, sebuiah gambaran tentang indahnya bola mata seorang gadis.

Menurut orang Jawa, model mata demikian umumnya dimiliki oleh para trah kraton atau putri kerajaan. Tapi masak di jaman begini masih ada putri Kraton pikirku.

Si gadis rupanya menjadi salah tingkah, ketika aku tahu kalau dirinya memperhatikanku. Maka ia pun buru-buru meninggalkan Kedai Bakso Krikil setelah terlebih dahulu membayar ongkos pada Bu Mugiyo, istri dari Pak Mugiyo sang penjual Bakso.

Gejolak perasaanku tidak karuan. Dan segera aku membayar Bakso, dan beranjak mengikuti kepergian Si Gadis bersama dengan dua orang temennya yang mengendarai Honda Jazz warna merah.

Si Gadis tahu kalua sedang aku, buntuti setelah diperampatan traffic light ia buru-buru menerjang lampu merah dan sedikit melaju, sementara aku tertahan sehingga kehilangan jejak.

Penasaran dengan keberadaan Si Gadis, beberapa hari kemudian aku kembali datangi Kedai Bakso Krikil Pak Mug. Tetapi nihil, tidak aku dapatkan mata indah itu. Aku mencoba tanya pada Pak Mug dan Mug, tetapi mereka juga tidak tahu.

Ma’af Den. Saya kurang tahu. Memang mereka sering datang bertiga kalau ke sini. Mereka sering datang biasanya pada hari Sabtu Den.”

Terimakasih Mbok.”

Sama-sama Den”.

Akupun segera meninggalkan Kedai Bakso Krikil Pak Mug, setelah tidak mendapatkan informasi tentang si Mata Indah. Tetapi masih ada harapan, yah … hari Sabtu. Demikian yang dikatakan Si Mbok Mug. (Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cieee.... ada yang pinisirin ni hihi....

05 Aug
Balas

Penasaran ...lanjut Mas.

03 Aug
Balas

Terima kasih atas apresiasinya bunda

05 Aug

mantul pak,...dilanjut

03 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Bunda

03 Aug

Terima kasih admin

03 Aug
Balas

Mantap banget, sukses selalu untuk Bapak

03 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Opa Sunin

03 Aug

Kok blm ada tlsnnya, p Tri?

03 Aug
Balas

Hehehe ...terhidden Bun. Monggo

03 Aug

Tulisan yang menarik pak Trianto

03 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya pak Lukman

03 Aug

Jadi ceritanya ditunggu hari Sabtu, ya Pak. hehe.... Salam sukses.

03 Aug
Balas

Hehehe... Terima kasih atas apresiasinya bunda

05 Aug

Luar biasa baksonya...makanan kesukaanku

03 Aug
Balas

Hehehe ... sama Pak sandi

03 Aug



search

New Post