Irama Kahlil Ghibran 7, 'BAGAIMANA BISA MELUPAKAN'
Irama Kahlil Ghibran 7:
“BAGAIMANA BISA MELUPAKAN”
********
Bagaimana bisa melupakan. Ketika hati telah berpadu. Ketika rasa pernah bersama. Ketika dirimu ada di dalam diriku, begitun dengan diriku ada dalam dirimu.
Mungkin kata berkata tidak, tapi hati tiada yang pernah mengingkari.
Suara hati adalah cerminan, meski sering tertutupi oleh keakuan kata.
Ingkaran merupakan cerminan penolakan kata oleh hati, dan atapun hati oleh perkataan.
Tidak selamanya kata tidak, hati berkata yang sama. Begitupun sebaliknya.
Biarlah sejujurnya kata sebagaimana hati. Jika tidak pun tidak, dan jika iya, ia pun iya. Semua merupakan penyatuan perkataa menurut kata hati. Bukan ingkaran dari hati.
Mengapa harus berkata karena keegoan hati bukan, berkata sebagaimana suara hati.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen Mas senior. Dan jatuh yang paling sakit dan tak ada obatnya adalah manakala jatuh hati.. hehe. Sukses selalu
Hahaha ....betul Pak Burhani. Harus segera ketemu dengan si jantung hati ... obatnya. Terimakasih atas apresiasinya
Wow mantul,...sehat dan sukses selalu pak
Terimakasih admin
Itulah hati, maka berhati-hatilah dengan hati manusia, sekarang iya besok tidak, mendingan makan hati sapi daripada makan hati ucapan orang hahaha, mantap Gus!
Hahaha ... yang Gus Tito nggak bisa ngelak kalau udah jatuh hati pada sang jantung hati yg akan melahirkan buah hati ....
Tulisannya keren dan inspiratif. Salam Literasi.