Jejak Malam 2
JEJAK MALAM 2
*****
Kemarin semua t’lah kita ceritakan bersama
Mendung-mendung menunggu
Angin terdiam menguping tanpa berdesir
Ada kisah yang belum selesai
Terpendam bersama dinginya selimut malam
Bakul siomay lewat begitu saja tanpa menjajakan pelanggan
Ia tahu jika kita sedang bersama
Di ujung jalan sana, kulihat sepasang mata tanpa berkedip
Rupanya si ibu yang sedang menyusui bayi terlelap dalam gendongan
Bumi sebagai bantalan, dan langit sebagai selimut selamanya
Gerai tetes air mata pun menyembab
Ternyata benar
Semua manusia menjalani takdir-Nya
Semua berjalan dan berjalan
Menyusur jejak-jejak malam sampai berakhir panggung sandiwara
Jum'at, 24 Mei 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen Mas senior. Sukses selalu
Semua menjalani takdirnya. Mantap. Puisi yang indah, Pak
Terimakasih apresiasinya bunda
Terimakasih apresiasinya bunda
Keren Pak...sehat dan sukses selalu
Terimakasih apresiasinya BUNDA
Puisi yang keren
Terimakasih apresiasinya bunda
Terimakasih apresiasinya bunda
Terimakasih admin
Puisi keren
Terimakasih apresiasinya bunda
Terimakasih apresiasinya bunda
Puisi yang indah
Terimakasih apresiasinya pak Sultan
Terimakasih apresiasinya pak Sultan
Luar biasa puisinya, Pak. Salam sukses selalu!
Luar biasa, keren temen puisinya
Terimakasih apresiasinya bunda
Terimakasih apresiasinya bunda
Kita sebagai pemain menjalani skenario yang Allah tuliskan, sukses Gus.
Terimakasih apresiasinya Gus