Jejak Malam 5
Diam hatiku dalam kebisuan rindu
Malam-malam terus berlalu tanpa pedulikan waktu
Dan hari telah beranjak dalam kabut dini hari
Sementara kegalauan masih menyelimuti hati
Menapaki pelataran temaram lampu kota
Dingin menggigit menerobus pori-pori
Kidung kumbang malam berisik menutup perempatan
Pejalan lambat laun semakin sepi
******
Kutatap kemilau temaram rembulan separuh
Tak berkedip
Bintang mengitari tampak begitu ceria
Tapi mengapa, suara hati belum terasa terhibur
Jejak malamku serasa panjang menyusur pematang
Menelikung rerumputan membasah embun
Mengharap mampu mengurai gelisah dan kegalauan hati
Senin, 27 Mei 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kalau lagi galau, semua terasa lambat. Mantap diksinya, Pak.
Terimakasih admin
Terimakasih admin
Keren banget, sukses selalu untuk Bapak
Terimakasih apresiasinya Opa Sunin
Diksi penuh makna
Galau bersama temaram malam... Gitu, Bapak? Asyik diksinya. Salam sukses.
Terimakasih apresiasinya bunda
Sangat indah kasi
Terimakasih apresiasinya nggih
Hadir mensupport Gus
Terimakasih apresiasinya Gus
Terimakasih apresiasinya Gus
Mantap
Terimakasih apresiasinya Pak sandi
Terimakasih apresiasinya Pak sandi