Trianto Ibnu Badar at-Taubany

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenal Sata Kurawa, 100 Bersaudara - 11

Mengenal Sata Kurawa, 100 Bersaudara - 11

11

CITRADHARMA

****

 

 

CITRADHARMA adalah kurawa yang tidak begitu dikenal. Ia adalah salah satu putra Prabu Drestarasta, raja negara Astinapura dengan Dewi Gandari, putri Prabu Gandara dengan Dewi Gandini dari negara Gandaradesa.

Citradharma mempunyai saudara sebanyak 100 orang yang terditi dari 99 orang laki-laki dan seorang Wanita. Mereka disebut Sata Kurawa (100 darah Kuru).

Di antara saudara-saudara Citradharma yang terkenal adalah Duryudana atau Suyudana raja negara Astinapura, Bogadatta atau Bogadenta raja negara Turilaya, Bomawikata, Wikataboma, Citraksi, Citraboma, Citrayuda, Citraksa, Carucitra, Dursasana Adipati Banjarjumut, Durmagati, Durmuka, Durgempo, Gardapati raja negara Bukasapta, Gardapura patih negara Bukasapta, Kartamarma raja negara Banyutinalang, Kartadenta, Surtayu, Surtayuda, Windandini raja negara Purantara, Anuwenda atau Naranurwenda mahapatih negara Purantara, Wresaya raja negara Glagahtinalang, dan Dewi Dursilawati satu-satunya Kurawa yang terlahir putri istri dari adipati Jayadrata atau Tirtanata dari kerajaan Sindu (Bonakeling) salah satu wilayah bagian dari kerajaan Astinapura.

Citradharma adalah satu Kurawa yang turut serta dalam pengeroyokan Kresna pada saat menjadi duta Pandawa dalam melakukan komunikasi perdamian dengan Kurawa. Pengutusan Sri Kresna ini setelah para pandawa menjalani hukuman selama 12 tahun di hutan Kamiyaka, dan 1 tahun melakukan persembunyian pada suatu wilayah negara yang tidak diketahui oleh para Kurawa. Hukuman tersebut sebagai buah kekalahan Pandawa saat bermain dadu dengan Kurawa yang memang telah diatur oleh patih Sangkuni.

Perlakuan para Kurawa yang demikian terhadap seorang duta (utusan) membuat Sri Kresna marah sehingga mengubah dirinya (tiwikrama) menjadi Brahala Sewu yang berwujud Raksasa Hitam sebesar Gunung yang mengerikan. Brahala Sewu berwujud raksasa dengan seribu kepala, dua ribu tangan, dan dua ribu kaki sambil memegang berbagai macam senjata ditangannya. Para Kurawa pun lari tunggang-langgang ketakutan melihat sosok Sri Kresna setelah bertiwikrama.

Citradharma dalam perang Baratayuda, mati terkena sabetan gada rujakpala milik Bima (Werkudara). Kematian Citradhrama sama sebagaimana kematian saudara-saudaranya yang lain yaitu Agrariyin, Agrasara, Bimarata, Bimasuwala, Carucitra, Citrabaya, Chedakapuspa, dan lain-lain oleh gada rujakpala Bima.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren menewen ulasannya Mas senior. Saya jadi penasaran dengan kisah Sosok yang bijaksana. Kebetulan di rumah saya punya gambar tokoh pewayangan tersebut dalam bentuk dilukis pada kulit domba dan juga punya tokoh kembar Nakula Sadewa.. hehe. Sukses selalu

27 Aug
Balas

Luar biasa Pak Burhani. Jambi dan Palembang juga dikenal memiliki budaya wayang. Sangat mencerahkan

27 Aug

keren pak,..dilanjut

27 Aug
Balas

Terima kasih apresiasinya Bunda

27 Aug

Terimakasih admin

27 Aug
Balas

Menarik & informatif

27 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya bunda

27 Aug

Mantap ceritanya, keren Pak

27 Aug
Balas

Cerita pewayangan ini sangat unik dan menarik. Sukses selalu Pak

27 Aug
Balas

Terlena dengan tulisan ini sangat bagus Pak Trianto

27 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Pak Lukman

27 Aug

Selalu suka kisahnya, Bapak. Salam sukses.

27 Aug
Balas

Keren ulasannya.

27 Aug
Balas



search

New Post