Trianto Ibnu Badar at-Taubany

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenal Sata Kurawa, 100 Bersaudara

Mengenal Sata Kurawa, 100 Bersaudara

10

CITRABOMA

*****

CITRABOMA, adalah salah seorang putra Prabu Drestarasta, raja Astina. Ibunya adalah Dewi Gendari putri Prabu Gandara dengan Dewi Gandini dari negara Gandaradesa. Dengan demikian ia adalah salah satu dari kerabat Sata Kurawa. Carucitra termasuk keluarga Kurawa yang tak begitu dikenal.

Citraboma mempunyai saudara sebanyak 100 orang yang terdiri dari 99 orang laki-laki dan seorang wanita. Mereka disebut Sata Kurawa (100 darah Kuru).

Di antara saudara-saudara Citraboma yang terkenal adalah Duryudana atau Suyudana raja negara Astinapura, Bogadatta atau Bogadenta raja negara Turilaya, Bomawikata, Wikataboma, Citraksi, Citraboma, Citrayuda, Citraksa, Carucitra, Dursasana Adipati Banjarjumut, Durmagati, Durmuka, Durgempo, Gardapati raja negara Bukasapta, Gardapura patih negara Bukasapta, Kartamarma raja negara Banyutinalang, Kartadenta, Surtayu, Surtayuda, Windandini raja negara Purantara, Anuwenda atau Nurwenda mahapatih negara Purantara, Wresaya raja negara Glagahtinalang, dan Dewi Dursilawati satu-satunya Kurawa yang terlahir putri istri dari adipati Jayadrata atau Tirtanata dari kerajaan Sindu (Bonakeling) salah satu wilayah bagian dari kerajaan Astinapura.

Citraboma termasuk salah satu Kurawa yang turut serta dalam pengeroyokan Kresna pada saat menjadi duta Pandawa dalam melakukan komunikasi perdamian dengan Kurawa. Pengutusan Sri Kresna ini setelah para pandawa menjalani hukuman selama 12 tahun di hutan Kamiyaka, dan 1 tahun melakukan persembunyian pada suatu wilayah negara yang tidak diketahui oleh para Kurawa. Hukuman tersebut sebagai buah kekalahan Pandawa saat bermain dadu dengan Kurawa yang memang telah diatur oleh patih Sangkuni.

Perlakuan para Kurawa yang demikian terhadap seorang duta (utusan) membuat Sri Kresna marah sehingga mengubah dirinya (tiwikrama) menjadi Brahala Sewu yang berwujud Raksasa Hitam sebesar Gunung yang mengerikan. Brahala Sewu berwujud raksasa dengan seribu kepala, dua ribu tangan, dan dua ribu kaki sambil memegang berbagai macam senjata ditangannya. Para Kurawa pun lari tunggang-langgang ketakutan melihat sosok Sri Kresna setelah bertiwikrama.

Pada saat berlangsungnya perang Bharatayuda, Citraboma tampil memimpin pasukan balatentara Kurawa mendampingi senapati perang Resi Drona. Ia bersama Citrayuda, Citraksa, Surtayu, Citrakundala, dan Dirgalasara. Pada perang tersebut Citraboma bersama-sama dengan Citrayuda, Citraksa, Surtayu, Citrakundala, dan Dirgalasara tewas dalam peperangan melawan Arya Wratsangka, senapati perang Pandawa, putra Prabu Matswapati dari negara Wirata.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren pak,...lanjut

26 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Bunda

26 Aug

keren pak,...lanjut

26 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Bunda

26 Aug

Mantap ulasannya

26 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Bunda

26 Aug

Terimakasih admin

26 Aug
Balas

Keren banget, sukses selalu untuk Bapak

26 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Opa Sunin

26 Aug

Paparannya keren sekali. Salam literasi dan sehat selalu.

26 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Opa Sunin

26 Aug

Sllu menarik crt pewayangannya.

26 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Bunda

26 Aug

Netes ceritanya, keren pak

26 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Pak Rochadi

26 Aug

Sangat menarik kisah ini pak Trianto

26 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Pak Lukman

26 Aug

Kisah yang inspiratif

26 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Pak Sultan

26 Aug

Nah yang ditunggu sudah muncul, mantap Gus artikelnya

26 Aug
Balas

Terimakasih atas apresiasinya Gus

26 Aug

Sudah kangen dengan artikel panjenengan Gus...sudah dua hari dak mau masuk ke siana..

26 Aug
Balas

Ngiih sama pak sandi. Pada kangen semua. Terimakasih apresiasinya

26 Aug



search

New Post