Kenangan di ombilin (Tantangan Gurusiana Hari Ke-54)

~

Awal aku datang ke Kota Sawahlunto sudah tertarik melihat keindahan bekas tambang batu bara ombilin. Diajak sang kakak untuk menikmati keindahan pada sore hari. Aktifitas sore hari sangat ramai, dipadati pedangan makanan dan pakaian serta lainnya. Semua bisa dirasakan disini untuk bersantai disore hari. Meskipun aku berasal dari lampung, tetapi aku menyukai sejarah disana.

Tambang Batu Bara Ombilin adalah bekas tambang batu bara di Kota Sawahlunto, tepatnya di lembah sempit di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, Sumatra Barat, Indonesia. Letaknya sekitar 70 kilometer dari timur laut Kota Padang, ibu kota provinsi.

Kantor Bukit Asam Sawahlunto adalah bangunan tua peninggalan Unit Pertambangan Ombilin yang terletak di Kota Sawahlunto. Dibangun pada tahun 1916, bangunan ini memiliki corak arsitektur Belanda dan menjadi ikon Sawahlunto.

Dalam penelitian De Greve, diketahui bahwa terdapat 200 juta ton batu bara yang terkandung di sekitar aliran Batang Ombilin, salah satu sungai yang ada di Sawahlunto. Sejak penelitian tersebut diumumkan ke Batavia pada tahun 1870, pemerintah Hindia Belanda mulai merencanakan pembangunan sarana dan prasarana yang dapat memudahkan eksploitasi batu bara di Sawahlunto. Selanjutnya, Sawahlunto dijadikan sebagai kota pada tahun 1888.

Sebenarnya banyak sekali yang aku datangi disana, keindahan yang luar biasa pada tempat-tempat bersejarah ini. Sudah dua kali kesana nampak sekali perbedaannya, sekarang sudah lebih indah. Mungkin karena dijaga dan dilestarikan sebagai tempat bersejarah. Kalau ada kesempatan akan aku datangi tempat yang indah lainnya di Kota Sawahlunto. Jika ada kesalahan dalam sejarah yang saya ketahui, mohon maaf. Ini merupakan ungkapan betapa bahagiannya bisa ketempat bersejarah.

~

Kotabumi, 17 Agustus 2020

Tri Ary Darwati