Jouhatsu
#tantanganmenulis100
Jouhatsu
"Darmanto sensei, saya ini seorang jouhatsu." Nakamoto san membuat pengakuan. Dia bicara pada posisi membalikkan badan. Kepalanya tampak mendongak, mengamati langit yang terang malam ini. Aku tetap duduk di bangku taman. Angin malam yang sesekali berhembus membuat badanku agak kedinginan.
Jouhatsu? Aku belum paham maksudnya. Kata itu baru pertama kudengar selama menetap di negeri para ninja ini. Ingin tak kelihatan olehnya, aku pura-pura menganguk kecil "Aku menyesal melakukan hal itu," dia melanjutkan pembicaraan. "Aku ingin kembali pada kehidupan masa laluku, Darmanto sensei."
Nakamoto san, orang asli penduduk negeri ini. Aku mengenalnya bulan lalu lewat facebook. Dia mengajakku kenalan. Sebab dia lancar bahasa Indonesia nya, aku ladeni permintaan itu. "Aku menghilang dari masa laluku. Aku dulu sangat tertekan oleh standar pasanganku. Dia mengatur ini itu, segala hal tentang hidupku. Padahal aku terbiasa bebas dengan kehidupanku. Aku meninggalkannya sendiri. Aku pergi ke kota ini dengan identitas baru. Identitas lama ku hapus. Sekarang, aku menyesal. Beri aku soluai , Darmanto sensei."
Tokyo/10 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wahh, penyesalan selalu datang ya. Senoga dapat pencerahan.Salam literasi Pak, Sukses selalu.
Salam sukses selalu, pak Tri
Nikmat itu membaca tulisan sahabat literasi dengan ditemani secangkir kopi atau teh dan sepiring pisang goreng...