OTOOSAN (BAPAK)
#tantanganmenulis59
#pentigraf
Otoosan (Bapak)
Tidak banyak yang membekas di ingatanku tentang otoosan. Laki-laki yang secara biologis membuat mama hamil dan melahirkanku. Kecuali pada suatu pagi saat aku sedang merangkai koinobori di halaman rumah, dia melangkah keluar dengan carrier di pundak. Biasanya saat bepergian dia akan mencium pipiku atau setidaknya mengusap rambutku. "Otoosan mau kemana, mama?" Tanyaku pada mama yang melepas kepergian otoosan di depan pintu rumah. "Bapak akan membawakanmu mainan bagus saat pulang nanti." Jawab mama datar.
Sepuluh tahun kemudian otoosan baru pulang. Waktu yang tidak sebentar untuk pergi bekerja. Aku, jujur, sudah tidak terlalu punya ingatan tentang sosoknya. Tertelah oleh lamanya dia meninggalkan kami. Ciuman di pipi masa kecilku atau usapan tangannya di rambut sama sekali tak membekas. Maka ketika otoosan memeluk mama sangat lama aku tak ingin dipeluknya seperti itu. Mainan bagus yang kata mama akan dibawanya juga tidak terlihat. Aku tidak peduli.
Hubungan otoosan dan aku tetap kaku meski sudah sepekan dia pulang. Aku merasa dia orang asing yang tiba-tiba bergabung dengan aku dan mama. Selain enggan menyapanya, aku juga malas ketika diajaknya ngobrol. Ketika otoosan ikut duduk di kursi ruang tamu, aku memilih pindah ke ruang TV. Saat di meja makan aku bersegera menelan makananku dan sembunyi di kamar. Aku merasa asing dengan otoosan. Yang dulu pergi begitu saja. Yang sekarang tiba-tiba muncul.
Tokyo/29 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pak Tri.