“Mimi Mintuno” adalah bahasa Jawa untuk menyebut kepiting tapal kuda. Dalam bahasa latinnya Horseshoe crab. Ada juga yang menyebutnya dengan belangkas. Mimi dan Mintuno dalam filosofi Jawa merupakan sepasang hewan sejoli yang terkenal setia sehidup-semati. Dalam budaya Jawa, kalimat doa ini sering disampaikan untuk pasangan yang menikah atau pengantin baru berbunyi “Dadio pasangan koyo Mimi lan Mintuno” artinya jadilah pasangan suami istri yang selalu rukun, penuh cinta kasih, ke mana-mana selalu berdua hingga maut memisahkan seperti Mimi dan Mintuno. Kalau saat ini doanya adalah jadilah pasangan yang sakinah mawaddah warahmah.

Mimi adalah nama belangkas berkelamin jantan, sedangkan Mintuno adalah belangkas berkelamin betina. Kedua spesies ini mempunyai bentuk fisik yang hampir sama, hanya pada hewan betina bagian depan tubuhnya (anterior prosoma) agak lebar dan dipenuhi ribuan telur, sedangkan yang jantan bagian depan lebih kecil. Memiliki tubuh yang beruas-ruas, maka Mimi dan Mintuno dimasukkan ke golongan Arthropoda. Meskipun memiliki tekstur dan bentuk yang keras seperti kepiting (crab), namun belangkas bukan dari keluarga kepiting.

Belangkas merupakan hewan dari famili Limulidae yang dikenal sebagai living fossils (fosil hidup). Menurut informasi yang Mimi dan Mintuno adalah sepasang hewan yang tidak dapat dipisahkan, apabila mereka terpisah maka kedua hewan ini akan mati. Hewan ini monogamis, tidak bergonta-ganti pasangan. Mimi dan Mintuno selalu berjalan bersama-sama depan-belakang, tak terpisahkan. Menariknya konon, apabila Mimi dan Mintuno tidak dimasak bersamaan maka ia akan mengeluarkan racun, tetapi lain cerita jika dimasak secara bersamaan maka hewan ini dapat dikonsumsi normal. Betapa setianya hewan ini. Nah semoga saja kita yang sudah berkeluarga juga bisa seperti Mimi dan Mintuno selalu setia, bersama dalam suka dan duka sampai maut memisahkan.