LONTONG BALAP RIWAYATMU DULU
Mlaku-malaku nang Suroboyo
Ojo lali mampir nang Wonokromo
Ono panganan sing paling mantap
Arane Lontong Balap
Bait parikan di atas mengingatkan kita pada asal usul makanan khas Surabaya yaitu Lontong Balap. Pertama kali saya membeli makanan ini, yang ada dalam pikiran saya adalah sebuah pertanyaan. Mengapa dinamakan Lontong Balap? Padahal masakan ini dimasukan dalam wadah panci besar terbuat dari logam. Ternyata menurut cerita, dahulu lontong balap masih dijual dalam Kemaron besar yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, yang berat dan dipikul keliling kota. Kemaron adalah wadah besar terbuat dari tanah liat (dibakar menjadi warna merah bata). Karena bobot kemaron yang berat, sekarang tempat ini diganti dengan panci yang terbuat dari logam. Agar dapat pembeli yang ada di perjalanan maupun yang ada di pasar Wonokromo para penjual Lontong Balap berjalan cepat-cepat menuju pos terakhir di Pasar Wonokromo. Nah dari berjalan cepat inilah menimbulkan kesan berpacu seperti berkejar-kejaran dengan sesama penjual. Dalam bahasa Jawa disebut balapan. Dari balapan ini kemudian dikenal dengan nama Lontong Balap. Makanan ini rasanya sangat khas dan endul marendul. Isinya selain lontong ada taoge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dan sambal. Cara menyajikannya lontong diiris-iris, di atas irisan lontong ini ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho kemudian di atasnya ditumpangi kecambah setengah matang yang porsinya terbanyak dalam hidangan, setelah itu diambilkan kuah secukupnya, sambal dan kecap disesuaikan selera pembeli. Lontong Balap dihidangkan dengan pasangannya yaitu, beberapa tusuk sate kerang. Wah mantap...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hmmm hanya dapat membayangkan kenikmatan rasanya. Terima aksih sudah berbagi info Bu . Semoga sehat dan sukses
Mantab tulisannya bu. Salam sukses selalu