Tri Eni Widyastuti

Saya Guru Biologi yang sok iseng nulis Entah itu masuk kategori tulisan apa , yang penting nulis . Saya nulis juga bukan karena tuntutan angka kred...

Selengkapnya
Navigasi Web
Makan Bukan Sekedar Menggugurkan Rasa Lapar

Makan Bukan Sekedar Menggugurkan Rasa Lapar

( Artikel saya ini sudah dimuat di harian Jateng Pos , tgl 3 Oktober 2018 )

Sekolah seharian atau yang lebih dikenal dengan istilah fullday school bagi SMA/SMK di Jawa Tengah sudah diberlakukan 2 tahun ini. Meski diawal penerapannya sempat menuai berbagai kontroversi pro maupun kontra namun program ini tetap berlanjut sampai sekarang. Lima hari sekolah membawa konsekuensi pada lamanya anak berada disekolah tiap harinya. Sistem ini menuntut siswa untuk berada di sekolah selama 8 jam perhari. Untuk jenjang SMA, lima hari sekolah menyebabkan siswa setiap harinya harus menerima materi pelajaran mulai jam ke 1 yaitu pukul 07.00 pagi hingga jam ke 10 yaitu pukul 15.15 sore.Konsekuensi lain dari lamanya waktu belajar adalah siswa harus makan siang di sekolah, mungkin membawa bekal dari rumah atau bisa pula makan di kantin sekolah. Namun, selama ini adakah yang benar -benar peduli dengan apa yang dikonsumsi siswa pada waktu makan siang? Menu yang paling sering terlihat dibawa siswa adalah nasi, mie goreng, telur dadar atau nugget. Mereka yang tidak membawa bekal akan makan dikantin sekolah. Sayang banyak sekolah belum memiliki kantin yang memadai dalam hal menu maupun hiegenitasnya. Makan siang bagi siswa hanyalah rutinitas untuk menghilangkan rasa lapar.Siswa SMA adalah anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Asupan gizi, nutrisi dan kalori yang seimbang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktivitasnya . Siswa harus di dorong untuk memilih makanan yang sehat, bukan hanya makanan yang mengenyangkan.Ketidakseimbangan gizi dan kalori akan menyebabkan metabolisme tubuh tergangggu. Metabolisme tubuh yang terganggu akan mempengaruhi tumbuh kembang dan juga daya pikir siswa.Orang tua menjadi penentu utama untuk menjaga dan memastikan ketercukupan gizi anak-anak mereka. Orang tua hendaknya menyediakan waktu untuk betul-betul menyiapkan bekal makan siang anak. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral diusahakan untuk selalu ada dalam menu bekal makan siang. Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi, sementara protein, vitamin dan mineral diperlukan untuk pertumbuhan. Karbohidrat bisa didapat dari makanan pokok misal nasi, roti, ketela, jagung. Protein bisa dari tahu tempe untuk protein nabati. Daging, ikan, susu untuk protein hewani. Lemak bisa terpenuhi dari minyak, mentega, kacang-kacangan, susu. Vitamin dan mineral bisa didapat dari berbagai macam sayuran, buah-buahan dan juga susu. Ketercukupan gizi dan kalori tidak identik dengan makanan serba mewah atau enak. Orang tua bisa menyiapkan bekal makan siang anak dengan menu nasi, tahu, tempe atau telur, ikan, sayur ( oseng buncis, oseng kacang, sayur lodeh atau yang lainya ) bisa ditambah buah , jus buah atau susu.Kantin sekolah juga menjadi faktor penting bagi sekolah yang menerapkan lima hari masuk sekolah. Jumlah kantin, menu yang disajikan dan higienitas makanan harus menjadi perhatian sekolah. Jumlah kantin hendaknya bisa memenuhi konsumsi minimal sepertiga dari jumlah siswa. Menu yang disajikan haruslah menu sehat dan bergizi. Perlu ada pemantauan berkala dari pihak sekolah terhadap kantin-kantin sekolah . Pemantauan tidak hanya sebatas menu makanan sehat, tapi juga terhadap hiegenitas dan kebersihan lingkungannya.Aktivitas butuh energi, otak punya keterbatasan menampung informasi. Tubuh dan otak akan beraktivitas optimal salah satunya adalah jika pemenuhan nutrisi, gizi dan kalori tercukupi. Menyiapkan “the next generation” haruslah secara komprehensif. Generasi super berkarakter akan terwujud dari anak-anak yang sehat, anak-anak yang bertumbuhkembang dengan baik. Karenanya jangan jadikan kegiatan makan hanya sekedar menggugurkan rasa lapar. Kegiatan makan harus menjadi kegiatan sadar untuk pemenuhan tumbuhkembang fisik dan mental.Tri Eni WidyastutiGuru BiologiSMA Negeri 3 Purworejo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post