Pagi tadi lihat anak-anak ( rerata umur 8 - 10 tahun ) main di sebelah rumah pinggir saluran air .Tetiba terdengar serentak teriakan keras ana ula , ana ulaaa.. .

Terlihat memang seekor ular lumayan besar melintas , hampir semua anak yang sedang asik bermain terlihat menyingkir ketakutan . Bahkan ada yang lari menjauh .

Tapi ... wow ada satu anak yang dengan tenang mengambil ranting bambu yang terserak di tempat tersebut . Dengan tenang dia mengusir si ular , tapi teman-temannya nya teriak lagi pateni ...pateniii wae... Ada satu anak yang mengomando teriakan agar ular tersebut dibunuh saja. Ya dia hanya berteriak memerintah tanpa berbuat apapun .

Anak yang tadi berusaha mengusir ular kemudian memukul berkali kali kepala ular dengan bambu hingga terbelah ( bambunya lhoo 😂 ) .Ularpun mati dan dia lempar ke sungai .

Teman-temannya teriak lagi aja buang kali ngko urip neh.Terdengar ada yg menambahkan perintah buang ndalan wae ben ditlindes motor.

Lah si anak ini masih tanpa kata , mencari bambu yang lebih panjang , kemudian dia ambil ular tersebut dengan bambu dan dia lempar ke tengah jalan . Horeee .... serempak mereka berteriak.

Anak-anak itupun kembali asik bermain , tak sadar ada orang yang dari tadi mengintip tingkah mereka. Mereka juga tidak tahu , ada yang ikut lega dengan matinya ular tersebut 😂 .

Dalam suatu kelompok , selalu akan ada si penakut , si penurut , si penggembira , dan ada pula si pemberani , si pelindung , si pemimpin dan mungkin pula ada si pengecut atau si pengacau...

😀😓😂😰😭🤔

Entah siapa diantara mereka yang nantinya akan menempati peran-peran tersebut .