Tri Handayani/ Anis Asmoro

Lahir di Jakarta 20 Maret 1974, Memiliki seorang anak bernama Ananda Bintang Kelana.. Guru kelas n guru eskul b.inggris d Sdn Kebon Baru 7.pernah belajar d ABA ...

Selengkapnya
Navigasi Web
APA ADA YANG SALAH DENGAN SISTEM PENDIDIKAN KITA

APA ADA YANG SALAH DENGAN SISTEM PENDIDIKAN KITA

Hallo pendidikan ! Apa kabar pendidikan Indonesia ? Mari kita pikirkan dan renungkan adakah yang salah dengan sistem pendidikan kita ? Sudahkan pendidikan kita relevan dengan kebijakan-kebijakan yang ada diatas dengan realita dan kenyataan di lapangan.

Kualitas pendidikan kita jauh tertinggal dengan negara-negara yang ada di dunia ini. Jangankan di dunia antar negara Asean pun kualitas pendidikan kita masih ada di bawah Singapura.

Lalu siapa yang perlu di salahkan ? Sistemkah, kurikulum, sumber daya manusia dalam arti guru ataukah para pemangku jabatan ?

Dulu saat saya SD pembagian rapot setahun tiga kali waktu itu disebut dengan catur wulan satu, kedua dan ketiga. Caturwulan ketiga itulah yang menentukan kita naik kelas ataupun tidak, lulus atau tidak lulus.Seiring berjalannya waktu dan zaman semakin berkembang, sistem pendidikan di kondisi yang ada yaitu adanya perubahan kurikulum dan penghapusan caturwulan menjadi semester. Dengan semester pembagian rapot dalam setahun terdiri dari dua kali yaitu semester laporan satu dan semester dua.

Lalu pada tahun 2006 kurikulum diganti lagi menjadi kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang disingkat menjadi kurikulum KTSP dan pada tahun 2013 kurikulum pun diganti menjadi istilah kurikulum tigabelas atau yang di singkat menjadi KURTILAS, entah baru wacana atau uji voba namun seantero jagat geger, semua guru di berikan pelatihan dari tingkat propinsi sampai dengan gugus ataupun Kelompok Kerja Guru, entah berapa banyak biaya pemerintah mengeluarkan anggaran ini, saya yakin pemerintah mengganti kurikulum dengan tujuan mengadakan perubahan yang lebih baik lagi demi bangsa dan negara meakipun PAMEO masyarakat sudah trend dengan istilah ganti mentri ganti kurikulum. Saat itu yang menjadi geger adalah dengan penilaian, penilaian yang terlalu sulit mungkin hal ini disebabkan kita baru pertama kali melaksanakannya, namun tetap saja dalam kurtilas ini penilaian menjadi inti permasalahan bagi guru-guru. Tetapi yang ada dalam realita di lapangan ternyata yang menggunakan kurtilas adalah sekolah-sekolah yang sudah di pilih menjadi pilot project. Saat itu sekolah saya mengikuti kurtilas hanya satu semester dan kembali dengan sistem kurikulum KTSP, sangat di sayangkan berapa anggaran untuk mencetak buku yang tidak digunakan karena baru tahun ini menggunakan kurikulum tiga belas dengan menggunakan buku REVISI, fakta dan kenyataan saat di lapangan buku guru dan buku siswa belum kami terima, kami pun mencari buku yang di revisi di mbah google karena kami mencari buku guru dan siswa di toko bukupun belum ada, kadang saya sebagai guru, sebagai masyarakat kemanakah aspirasi kita ingin sampaikan yang kadang menggelitik nurani ini. Lalu apa yang harus kami lakukan karena kami merasa bagian dari pendidikan. Sampai sejauh manakah eksistensi dan peran pemerintah dalam membangun pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Lalu siapakah yang salah dalam hal ini, aku, engkau atau dia ? Hanya diri anda sendiri yang bisa menjawabnya.

Salam Literasi

Crbn.TH 171217

SAGU SABU KOTA CIREBON

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post