KERETA SENJA MENANTIKU
Sepoi-sepoi angin mengusap rasa
Membangunkan jiwa dengan penuh pesona
Rona jingga menghias cakrawala
Ku lihat matahari temaram tidak tenang
Senja menyapaku dalam pilu
Deru mesin ular berteriak bising
Menghentakkan lamunanku
Ku duduk termangu dengan tatapan pilu di sudut stasiun
Ku selalu menunggu kereta senja
Takku hitung berapa kali siang merampasku menanti kereta senja
Sisa sedih sahaja yang ada
Menanti kereta senja yang tak pernah ada
CRBN, TH 231017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar