Sikecil Corona Membawa Perubahan Besar
Sabtu, 14 Maret 2020 di buku agenda guru tercatat kegiatan terakhir tatap muka, berdialog tanpa harus menjaga jarak dan menggunakan masker. Sekolah mengundang para orang tua hadir di sekolah untuk mengetahui laporan perkembangan sikap perilaku dan hasil belajar putra-putrinya sejak bulan Januari(awal semester genap). Seratus persen orang tua hadir, antusias mendengar dan menanyakan tentang hasil pengamatanku sebagai wali kelas. Rata-rata usia sekolah menengah pertama (SMP), para siswa mengalami perubahan sikap dan tingkah laku, membuat banyak orang tua menjadi bingung menghadapi perubahan tersebut. Sebagai wali kelas, aku berusaha membangun komunikasi dan kerja sama, saling membantu mencari solusi pada permasalahan yang dihadapi anak-anak mereka.
Esok harinya menerima kabar melalui WhatsApp grup sekolah, mulai senin,16 Maret 2020 sampai dengan dua minggu kedepan, para siswa melaksanakan pembelajaran di rumah. Dampak dari pandemi covid 19 mulai dirasakan. Selama ini penyebaran virus corona, hanya disaksikan melalui tivi dan media social, kemarin sempat terpikir penyebarannya hanya di Wuhan, Cina. Ternyata penyebarannya hampir keseluruh dunia.
Hari senin para guru masih hadir di sekolah untuk mencari solusi menyikapi perubahan ini. Rencana pembelajaran yang sudah disiapkan disemester genap berubah total. Tiga tahun terakhir sekolah kami sudah melaksanakan ujian sekolah berbasis computer, demikian juga untuk pelaksanaan penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester, kami sudah menggunakan aplikasi Computer base test atau Quantum Computer Base Test (QCBT) sebuah aplikasi CBT berbasis web. Aplikasi CBT ini dapat diinstalasi di sebuah server lokal yang terkoneksi ke jaringan ataupun diinstal melalui hosting di internet. Jika kemarin belajar tentang pembelajaran berbasis digital dengan berjalan santai, situasi dimasa pandemi covid 19, mengharuskan belajar dengan kecepatan berlari sekuat tenaga. Tidak ada alasan untuk tidak belajar, atau memaklumi diri sendiri gaptek atau unskill untuk ilmu komputernya, apalagi menganggap diri sudah tua sudah sulit mempelajarinya.
Tim pengembang kurikulum di sekolah, mencari cara untuk dapat menyamakan langkah, menghadapi masalah ini. Dari mengundang pengawas diknas kota, mensosialisasikan aplikasi yang akan digunakan, dan kembali menyusun rencana pelaksanaan pengajaran, dengan pengajaran jarak jauh (PJJ). Mempelajari penggunaan aplikasi google classroom, cara membuat kelas, mendistribusikan tugas, dan memberikan penilaian. Tatap muka secara virtual menggunakan google meet,atau video line. Hanya satu hari itu, kami dapat belajar bersama, saling berbagi ilmu. Permasalahan bertambah lagi, ketika semua guru menggunakan fasilitas internet di sekolah. Koneksi ke internet mengalami unstabil, solusinya sekolah harus menambah kuota internet.
Untuk keesokan harinya kami melaksanakan work from home (WFH). Kuota internet menjadi kebutuhan harian yang harus tersedia. Sambil terus berpikir menyusun materi pengajaran agar menjadi pembelajaran yang efektif untuk memfokuskan perhatian siswa lebih lama. Berpikir menggunakan metode dan strategi yang tepat agar siswa dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan. Guru dan siswa sama-sama mengalami kebiasaan yang baru, yang sama-sama belum memahami caranya.
Jadwal pelajaran yang tersusun memperhatikan beban belajar siswa, berjemur 15 menit pada waktu pukul 8.30 termasuk pada kegiatan yang dilaksanakan. Ternyata pelaksanakan PJJ menggunakan waktu lebih dari delapan jam kerja. Melayani pertanyaan siswa diluar jam kerja, saat waktu istirahat harus menerima telpon atau membalas chat di WA. Mengeluh atau tidak mengeluh keadaan ini harus dijalani, lebih baik energi dan waktu digunakan mencari ilmu yang belum dikuasai, untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Sikecil corona membawa perubahan besar, permasalahan harus dihadapi bukan dihindari. Sambil terus memohon pada sang Pencipta, untuk senantiasa diberi Kesehatan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar