Aku Bangga Menjadi Penjahit
# tantangan gurusiana ke-121
#pentigraf ke-4
Aku Bangga Menjadi Penjahit
Tiga hari lagi teman-teman sekolah SMA menyelenggarakan reuni . Ada rasa gundah gulana dalam hatiku. Ingin datang ke reuni . namun aku malu pada diri sendiri. Teman-temanku yang lain melanjutkan kuliah, bahkan ada yang kuliah ke luar negeri, ada yang kerja di kantor, ada yang sukses dalam berbisnis dan berkarir. Sedangkan aku, jangankan untuk melanjutkan kuliah, untuk makan setiap harinya saja kembang kempis. Maklum ayahku hanya seorang penjahit. Semua yang aku impikan semuanya aku pendam . beberapa tahun lalu saat menjeleng keputusan kelulusan ayahku berkata, “Fajar, kamu tidak usah lanjutkan kuliah , bapak biaya darimana kalau kamu kuliah, bapak cukup untuk makan ibu dan tiga adikmu, kamu sudah lulus ikut belajar jahit dengan bapak,”kata bapak padaku. Sedih tapi apa mau dikata, aku akan turuti ayah. “ Fajar, makanlah nak, tiba-tiba pintu kamar diketuk ibu. Aku tersentak dari lamunanku.
Akhirnya aku putuskan untuk datang, aku tidak boleh malu dengan profesiku, aku harus bangga, yang terpenting pekerjaanku halal. Saat sampai Restaurant, tempat diselenggarakan reuni banyak kutemui kawan-kawan yang menceritakan kesuksesannya. Aku hanya terdiam, mendengarkan mereka berceloteh. Saat salah satu teman menanyakan kuliahku dimana. Aku menjawab sejujurnya, bahwa aku tukang jahit. Sebagian teman-temanku tertawa, memandang rendah, bahkan menghina profesiku. Dari situlah aku bertekad untuk menjadi penjahit yang handal, tidak sekedar penjahit, aku akan berusaha menjadi desainer.Aku memiliki garis keturunan ayah seorang penjahit dan ibu pandai melukis .
Lima tahun berikutnya aku datang kembali acara reuni. Kini aku yang dulu berbeda dengan sekarang. Sekarang aku sering dipanggil di perusahan besar di ibu kota, bahkan kota-kota besar lainnya, Pegawai di rumahku ada tigapuluh orang. Aku membuat Jas dan menjadi desainer yang diundang ke berbagai daerah untuk menjadi pembicara workshop. Pernah suatu hari saat aku di panggil diperuasahaan , aku bertemu teman yang dulu menghinaku, ternyata ada yang karyawan biasa,ada yang cleaning servis. Saat ini teman-temanku mengakui keberadaaanku, bahkan ada yang mencari pekerjaan padaku dan bahkan ada yang mau ikut bergabung denganku untuk bisa menjahit.aku berterimakasih pada ayahku yang mengajarkan tentang arti kehidupan, bahwa kesuksesan tidak hanya dari sekolah formal, dari kekayaan , kecerdasan.Tetapi kesuksesan berasal dari keuletan, ketrampilan, kemauan , kerja keras dan jangan lupakan ikhtiar langit. ( inspirasi dari komunitas jahit, sukses terus buat teman-teman penjahit ).
Salam literasi
Cirebon , 090620
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tapi, tetaplah jadi orang yg rendah hati jangan sombong ya fajar
Semoga sukses selalu Bu