PART 4 SANG PENAKLUK
SANG PENAKLUK
Oleh : Tri Hanifah
Part 4 Miracle of Prayer
Jam menunjukkan pukul 03.00, ketika alarm hp-ku berdering di atas kepalaku. Segera kuambil air wudhu dan menggelar sajadah. Ku selesaikan dua rekaat terakhirku.
"Ya Rabb, aku tidak mencari penilaian dari manusia, jika Engkau menilai keburukan. Tidak ada yang aku cari selain keridhaan Mu. Jadikanlah hamba manusia yang senantiasa mensyukuri karunia dan jauh dari sifat tinggi hati. Tidak secuilpun kehebatan selain pertolongan dari Mu. Ya Allah yang Maha Memberikan Kemudahan, mudahkanlah dan lancarkanlah aku menghadapi ujian presentasi. Jadikan ini penuh kebermanfaatan serta kebaikan. Aamiin". Ku buka gadget, dan membuka aplikasi Al-Qur'an. Sambil menanti azan subuh kubaca dengan sangat lirih ayat demi ayat.
=====
Pagi ini menjadi pagi yang sangat sibuk sekaligus cukup menegangkan. Semua bersiap untuk memasuki tahap puncak unjuk kemampuan dan keahlian.
Masing-masing dikelompokkan berdasarkan tingkat dan profesi. Ada guru, kepala sekolah dan juga pengawas, dari jenjang TK hingga SMA. Semua nampak berpakaian rapi dan sibuk.
Ku lihat Ibu Nanik sedang meletakkan spanduk berdiri yang bertuliskan konsep pengalaman baik (best practice)nya selama menjadi kepala sekolah. Dan.. bapak itu yang menolong ku mengangkat koper ke lantai 3. Ia pun sedang meletakkan perangkat-perangkatnya tidak jauh dari Bu Nanik.
Bu Darfa membawa tumpukan yang nampaknya sangat berat. Sehingga ia harus bolak-balik kembali ke kamar untuk mengambil tumpukan perangkat nya. Ia akan berada satu ruang denganku, kelompok guru SMA.
"Assalamualaikum, selamat pagi Bapak Ibu semua. Selamat Anda semua adalah guru terbaik sebagai utusan dari masing-masing kabupaten dan kota Anda". Ibu juri membuka acara.
"Diharapkan semua portofolio sudah dikumpulkan sebelum absen kami edarkan. Pukul 08.00 tepat akan kita mulai. Apakah ada yang belum siap membawa perangkat ke ruangan ini?" Lanjutnya.
Salah satu dari ketiga juri menyodorkan kertas padaku, kebetulan aku duduk paling sisi kiri di depan. Hanya form, belum ada nama yang tertera. Ku tuliskan namaku di nomor urut 1, asal kabupaten, dan kububuhkan tanda tangan. Akhirnya, absen selesai beredar ke semua peserta.
"Ada 13 peserta, ini menunjukkan ada 2 kabupaten yang belum hadir. Mestinya ada 15", Juri mengecek kehadiran.
"Baiklah waktu sudah menunjukkan pukul 08.00, saya panggil satu persatu, dan yang lain silahkan menunggu di luar ruangan", lanjutnya.
"Dan masing-masing peserta hanya diberikan waktu 15 menit untuk presentasi best practice dan pemutaran video pembelajaran. Baiklah, peserta pertama adalah sesuai nomor urut absen. Hani Fatihah." Ibu juri menyebut namaku.
"Ya Allah mudahkanlah dan lancarkanlah, bismillah." Ku berdoa dalam hati.
Dan, lima belas menit pun telah berlalu, agak lunglai aku menuju pintu keluar ruangan. Di depan pintu peserta yang lain nampak menanti dengan raut wajah yang tegang.
"Gimana bu Hani, apa saja yang ditanyakan?" Bapak berkacamata dari salah satu sekolah favorit di Kota Metro langsung mendekati ku.
"Laporan best practice Pak, dikuliti dari judul sampai instrumen penelitian, walah.. teliti sekali mereka Pak". Jawabku.
Sejenak aku melihat ibu yang berpakaian jas warna biru gelap, dipadu dengan kemeja putih, anggun. Tadi pagi kulihat ia menyeret-nyeret satu box besar portofolio, dibantu oleh temannya. Dia sudah bergelar doktor, berasal dari Bandar Lampung. Pasti pengalamannya sangat banyak dan hebat.
Kompetitorku luar biasa. Bahkan yang presentasi dengan berbahasa Inggris pun ada. Ibu Berti dari Lampung Timur bahkan telah sukses membawa siswanya sampai juara nasional di bidang seni tari.
Masya Allah, aku banyak belajar dari mereka. Semua sangat layak juara. Semua sangat layak menjadi pemenang. Kini, yang kupunya adalah kepercayaan akan kekuatan doa.
Lalu, siapa sang juara?
Nantikan dan ikuti terus kisahnya ya..
#Tantangan hari ke-4
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bu
Terimakasih Bu. Semoga bermanfaat