Oleh : Tri Hanifah

Kali ini saya menulis artikel, sengaja tidak melanjutkan Cerpen Sang Penakluk, sebagai selingan. Buat Anda yang masih penasaran dengan kisah selanjutnya, dapat ikuti terus tulisan saya ya.

Hari ini adalah era milik anak-anak kita, mereka _kids jaman now_ menggenggam dunia dengan cukup di tangannya. Dari *gadget* nya dalam waktu sekejap mereka menjadi tahu kejadian yang sedang terjadi dibalik belahan benua yang lain.

Kemajuan teknologi, maraknya pemberitaan di media sosial bisa menjadi ancaman, tantangan dan juga kebermanfaatan. Nah, tinggal kini, kita yang orang dewasa _jaman old_ ini mampu tidak, untuk ikut andil memasuki lini media sosial dan mengambil kebermanfaatannya.

Kita, terutama pendidik dan para pimpinan sekolah juga harus mampu menaklukkan dunia kekinian. Mau tidak mau, suka tidak suka akan tergerus dan ditinggalkan oleh peradaban jika bertahan dengan model dan cara masa lalunya.

Mengapa seorang bisa menjadi viral padahal hanya dengan kesukaannya yang mengoleksi mainan dari bahan plastisin, nota bene hanya menceritakan tentang dirinya yang menyukai mainan squishi, menjadi sangat terkenal? Karena dia memanfaatkaan media sosial!

Jadi jangan alergi, jika ingin membesarkan nama sekolahmu cukup dengan engkau menulis dan spektakularkan berita mu di media sosial!

Ini menjadi strategi yang sangat "jitu" untuk menjual kualitas sekolah mu dengan _mempublish_.

Abaikan saja orang yang berpandangan tidak suka atau bahkan sinis terhadap langkahmu. Karena dia akan hanya menjadi penonton kesuksesan orang lain!

*Ayo berkompetisilah!* berperanglah di media sosial jika engkau juga punya prestasi, sebab bagaimana orang di ujung desa sana akan tahu kelebihan sekolahmu jika pialamu hanya selesai di lemari kaca etalase?

Berdamailah dengan "bom" kecanggihan teknologi. Jadilah bijak dan dewasa untuk mengapresiasi bagi orang-orang yang berjuang dengan kesungguhannya. Sulit mengapresiasi kelebihan orang lain, dan merasa bisa lebih dari orang lain adalah salah satu dari ciri "ujub", padahal dia hanya mampu melipat tangannya.

So, mengapa harus bangga men _share_ tulisan orang lain atau berita tanpa tuan (baca : _hoax_), cukuplah bertanggung jawab pada karya mu.

Inilah saatnya menunjukkan *Your Power in Social Networking*.