Alhamdulillah, kemarin sore sudah ku jejakkan lagi langkahku ke kota asalku. Alhamdulillah ya Allah, walaupun cuaca mendung dan sempat hujan waktu mau berangkat dari Jambi, sampai di Solo, cuaca cerah tidak hujan setetes pun. Alhamdulillah.

Ibu, aku datang lagi ke rumah kita. Tapiii, semua tak pernah lagi bisa sama ibu. Nggak akan lagi ku jumpai engkau menunggu kami, ke empat anakmu pulang kampung di teras, ibu. Nggak ada lagi yang duduk dengan setia di kursi jati di teras rumah kita.

Walaupun penerbangan sampai Solo masih lama, engkau sudah dengan setianya menunggu kami tiba. Demikian juga dengan adik - adik yang bawa mobil dari Jakarta, walaupun masih berjam - jam tiba, kau tetap setia menunggu di teras rumah.

Ibuuuu, ternyata begitu berat patah hati yang kurasakan. Dan nggak ada obatnya. Sakiiiit banget, pedih, perih, dan ngiluuu banget. Rasanya kayak mimpi, tapi kok nyata ya??

Ibuuu, ini lebaran pertama tanpamu. Rasanya sudah pasti beda, amat sangat beda . Bukan kami nggak ikhlas melepasmu ibuuuuu, tapi ternyata seberat ini yaaa rasanya.

Hanya doa yang bisa kami lantunkan , ibu sudah tenang di rumah barumu. Ibu sudah tenang di alam barumu ibuu, semoga Allah berikan tempat terbaik di sisi Allah ya Buu, jauh dari siksa kubur, dan diterima semua amal baikmu. Surga, sudah menantimu ibuuu. Aamiin