Tri Hastari SSB

Tri Hastari Sukanti Sarwi Bekti nama lengkapnya. Lahir di Lumajang, 03 Juli 1967. Anak ketiga dari pasangan M.Tjokrosoewignjo (almarhum) dengan Sundari. TK,SD,S...

Selengkapnya
Navigasi Web
DEBAT PRESIDEN

DEBAT PRESIDEN

Lumajang,09/01/2024. Perhelatan besar sudah di depan mata. Februari semua rakyat Indonesia akan melaksanakan haknya sebagai warga negara sesuai undang-undang untuk memilih presiden dan wakil presiden periode lselanjutnya. Dan pra menuju pilpres sudah digelar salah satunya adalah debat calon presiden.

Saya yakin saat DEBAT CALON PRESIDEN digelar banyak pasang mata dan telinga yang terarah pada layar kaca maupun media sosial yang menyiarkan acara tersebut. Dan esoknya pasti juga banyak komentar muncul baik di institusi sampai ke pasar-pasar atau tongkrongan warung kopi.

Ya tentu saya rakyat ini ingin tahun calon presidennya seperti apa ketika berbicara dan menyampaikan visi misi atau menanggapi berbagai isu serta masalah negara.

Terlepas dari siapa pilihan Anda, saya hanya mengamati seperti ini. Pak Anis orang berpendidikan yang juga berpengalaman di birokrasi. Memang pengalaman pemerintahannya dalam skup kecil. Walau pun posisi gubernur DKI, Mungkin permasalahannya tidak seluas wilayah Jawa Tengah.

Sedangkan Pak Prabowo seorang militer. Tnetu saja dia juga seorang prajurit yang tunduk pada perintah /komando. Sebagai pelaksana yang handal. Pengalamannya sudah membuktikan itu. Sebagai penentu kebijakan? Tunggu dulu.

Yang terakhir Pak Ganjar. Dengan pernah duduk di anggota Dewan, maka dia paham persoalan di masyarakat. Menjadi gubernur dia tahu bagaimana menjadi aparat dan birokrasinya. Pengalamannya membuat dia memiliki akses dan relasi yang luas. Bukan berarti Pak Anis dan Pak Prabowo tidak memiliki akses dan relasi. Mungkin sama. Tetapi ketika sebagai gubernur Jawa Tengah tentu dia punya akses ke angkatan udara, angkatan darat, angkatan laut, juga kepolisian karena di Jawa Tengah mereka juga ada. Berbicara pengalaman terkoneksi denan rakyat dan pemerintahan tentu saja sudah bisa diduga siapa juaranya.

Jadi, ketika usai nonton debat kemudian di kantor atau di bakul sayur hampir semua bilang ini debat apa mengupas aib? Kok serasa ada yang dikeroyok. Seharusnya kan mereka harus adu visi misi bukan saling menyalahkan atau memberi penilaian tentang kinerja pertahanan yang saat itu ada pelakunya tetapi harusnya kan strateginya. Bermacam komentar.

Saya hanya menimpali. Sudahlah, kita harus melihat siapa mereka itu dan mengapa mereka berbicara seperti itu. Tentunya sesuai dengan pengalaman mereka. Tak usahlah kita saling mennilai dan kemudian ikut kebakaran jenggot. Jadi dewasalah dengan debat.

Hanya saja saya kemudian juga menimpali. Mereka sebenarnya bukan debat. Mereka sedang diskusi. Krena saya dengar berkali-kali ada kata saya setuju dengan pendapat anu atau inu. Kalau debat yang tidak begitu tentunya.

Kalau menurut Anda?***(soe)

Tantangan menulis 30 hari day#20

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Silaturahmi tetap terjaga toh mereka jd pemimpin Indonesia maju maka pilihlah dengan hati nurani logika dong seimbangan ya

09 Jan
Balas



search

New Post