Tri Hastuti, S. Pd., M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

CERDAS DALAM MENCONTEK

Cerdas dalam Mencontek

Mencontek??? Siapa sih yang gak tau kata ini? Terutama buat peserta didik. Dari 10 orang yang penulis tanya, 7 orang diantaranya menyatakan pernah mencontek. Mencontek sudah menjadi hal lazim di kalangan peserta didik. Fenomena mencontek ketika ujian atau mengerjakan latihan sudah sering terlihat dalam proses pembelajaran. Ketika mengerjakan soal latihan, banyak peserta didik yang menunggu temannya menyelesaikan tugasnya kemudian mereka tinggal menyalin tanpa tahu dari mana hasilnya. Padahal, tujuan guru memberikan latihan soal agar pengetahuan yang telah diberikan dapat terserap dengan sempurna.

Ketika ujian, seringkali terlihat peserta didik yang kasak kusuk minta tunjukkan kepada temannya atau sibuk menundukkan kepala dengan khusuk seperti orang mengheningkan cipta, padahal tidak sedang upacara. Ketika didekati, ternyata mereka sedang melihat kopekan atau buku catatan. Bagi peserta didik ada 1001 cara mencontek. Sepandai-pandainya guru mengawas ujian agar peserta didik tidak bisa mencontek, lebih pandai mereka dalam mencontek.

Pertanyaannya boleh nggak sih kita mencontek? Tergantung bagaimana menconteknya? Kalau mencontek asal contek ya itu sangat dilarang, tapi menconteklah dengan cerdas. Ketika mencontek, kita juga harus bertanya dengan kritis, contohnya: “ini datangnya dari mana?, kok bisa begini?, ini artinya apa? Apakah boleh seperti ini?, kalau jawabannya begini boleh nggak?” Dan lain sebagainya. Kalau mencontek yang begini boleh-boleh aja, karena kita bukan sekedar menyalin jawaban teman, tapi ada proses belajar di sana. Tapi mencontek seperti ini dihalalkan ketika mengerjakan latihan soal atau tugas yang diberikan oleh guru, BUKAN PADA SAAT UJIAN lho... Kalau pada saat ujian ya pasti ditimpuk sama guru.

Kenyataannya, banyak peserta didik yang mencontek jawaban temannya tanpa tahu asalnya dari mana, jawaban itu benar atau salah. Yang lucunya, ketika mengerjakan latihan ataupun ujian, mereka mencontek dengan buru-buru bahkan menulis sambil berdiri tanpa melihat kertas yang mereka tulis. Alhasil, tulisannya ada yang naik-naik ke puncak gunung atau menuruni lembah. Ketika ditanya oleh guru “ini artinya apa? Atau ini datangnya dari mana?” mereka hanya mengulum senyum. Senyuman manis dengan wajah innocent. Sabaaaar… Cuma itu yang bisa guru lakukan. Walaupun tidak pernah bosan-bosannya mengingatkan peserta didik untuk jujur dan tidak mencontek tapi tetap aja masuk ke telinga kanan keluar dari telinga kiri.

Akhir kata “Boleh mencontek, tapi dengan cerdas”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kritikannya dooongg...

30 Oct
Balas

Maksudnya itu cerdas dalam bertindak bu... Bukan orang cerdas...

30 Oct
Balas

Mencontek sambil bertanya kritis itu maksud penulis ketika mengerjakan latihan soal. Kalo pas ujian ya ditimpuk sama gurunya bu...

30 Oct
Balas

kalau cerdas g perlu nyontek bu? yg nyontek cm butuh jawaban saja g perlu nanya macam2, tp kalau masih mau nanya prosese atau prosedur berarti cerdas dalam belajar. biasanya yg nyontek itu g " cerdas" lho.

30 Oct
Balas



search

New Post