Tri Hastuti, S. Pd., M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BAHASA PRANCIS

STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BAHASA PRANCIS

STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BAHASA PRANCIS

Tri Hastuti, S.Pd., M.Pd*)

ABSTRAIT

La compréhension écrite est une compétence dans l’apprentissage de la langue. Lire ne lit pas seulement une série des mots ou des phrases, mais il faut comprendre le sens dans le texte et se rappeler les informations qui viennent d’être lu. Les apprenants ont souvent des difficultées à comprendre le contenu du texte, surtout le texte français. C’est pourquoi on a besoin d’une strategie d’apprentissage convenable pour aider les apprenants à comprendre le contenu du texte. Une des stratégies d’apprentissage convenable pour aider les apprenants à comprendre et à se rappeler les informations du texte est la stratégie Preview (prévoir), Question (questionner), Read (lire), Reflect (réfléchir), Recite (réciter), et Review (prévoir). Le but de ce sujét-là est donner les informations sur la stratégie PQ4R. Et les avantages de ce sujét est comme la référence pour les enséignants pour surmonter les difficultées rencontrées par les apprenants à comprendre le texte français.

Les mots clés : lire, compréhension écrite, la stratégie PQ4R

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada istilah yang mengatakan bahwa membaca adalah jembatan ilmu. Hal itu memang benar adanya, dengan membaca wawasan dan ilmu kita akan bertambah. Orang yang rajin membaca pasti mempunyai pengetahuan yang luas.

Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Menurut Iskandarwasit dan Sunendar (2008, hlm. 246) “membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis di dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan berbagai proses mental di dalam kognisinya”.

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa membaca bukan hanya sekedar membaca rangkaian kata, akan tetapi harus memahami makna yang terkandung di dalam teks serta mengingat informasi yang baru saja dibaca untuk jangka waktu yang lama.

Pemahaman merupakan hal terpenting dari kegiatan membaca. Pemahaman adalah suatu proses mental yang merupakan perwujudan dari kegiatan kognisi. Kemampuan memahami tidak dapat dilihat, hanya dapat diuji. Burnes (dalam Suganda, 2008, hlm. 21) mengemukakan bahwa ‘produk dari pemahaman adalah perilaku yang dihasilkan setelah proses pemahaman itu terjadi’.

Dalam memahami teks berbahasa asing, dalam hal ini bahasa prancis, kita sebagai pembelajar Bahasa Perancis sering kali mengalami kesulitan dalam memahami informasi yang terkandung di dalam teks berbahasa prancis, hal ini disebabkan oleh perbedaan sistem bahasa antara bahasa prancis dengan bahasa Indonesia, di samping itu juga banyaknya kosa kata atau istilah-istilah yang tidak kita pahami. Seringkali pembelajar tidak bisa memahami isi bacaan yang berupa teks Bahasa Prancis, sekalipun mereka memahami akan tetapi dalam waktu singkat mereka lupa terhadap informasi yang ada di dalam teks yang telah mereka baca. Untuk itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Strategi yang dapat membantu pembelajar agar dapat memahami isi teks atau bacaan serta dapat mengingat informasi yang ada di dalam teks dalam waktu yang lama.

Ada banyak jenis strategi pembelajaran, sebagai pengajar, kita harus mampu memilih strategi yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan juga jenis kompetensi yang akan dicapai, dalam hal ini kompetensi pemahaman bacaan. Logsdon (dalam Novriansyah, 2013) menyatakan bahwa ‘siswa membutuhkan strategi yang efektif untuk memahami apa yang mereka baca dan untuk mengingat secara detail apa yang sudah mereka baca’. Salah satu strategi yang cukup efektif dalam tujuan ini adalah strategi yang dikenal dengan istilah PQ4R strategy. Strategi ini merupakan singkatan dari preview (membaca sekilas), question (bertanya), read (membaca), reflect (refleksi), recite (menceritakan), dan review (mengulang secara keseluruhan).

Dalam karya ilmiah ini, penulis akan memaparkan tentang bagaimana cara meningkatkan kemampuan pemahaman bacaan wacana bahasa Prancis dengan menggunakan strategi PQ4R.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa masalah yang dapat dirumuskan, antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan Strategi PQ4R?

2. Apa sajakah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi PQ4R?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran menggunakan strategi PQ4R?

4. Bagaimanakah penerapan strategi pembelajaran PQ4R dalam pembelajaran membaca teks bahasa Prancis?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk :

1. Memaparkan teori-teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran P4QR.

2. Menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penerapan strategi PQ4R.

3. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan dari penerapan strategi P4QR.

4. Menjelaskan bagaimana penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca teks bahasa Perancis.

1.4 Manfaat

Penulisan karya ilmiah ini bermanfaat bagi peserta didik untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi dalam memahamami bacaan wacana Bahasa Perancis. Dan bagi para pengajar, tulisan ini dapat menjadi referensi dalam mengajarkan membaca teks Bahasa Perancis agar siswa lebih memahami isi yang terkandung di dalam teks.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keterampilan Pemahaman Membaca

“Keterampilan membaca merupakan suatu keterampilan dasar yang terus menerus dilakukan” (Somadayo, 2011, hlm. 33). Membaca tidak hanya dilakukan pada saat menuntut ilmu di bangku sekolah atau perguruan tinggi, tetapi selalu dilakukan sepanjang hidup. Untuk memiliki keterampilan membaca seseorang harus belajar bagaimana membaca itu dilakukan.

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa. Keterampilan membaca pemahaman bukan hanya sekedar membaca kata demi kata atau kalimat demi kalimat, akan tetapi membaca pemahaman adalah bagaimana kita memahami dan mengingat informasi bacaan yang kita baca.

Menurut Iskandarwasit dan Sunendar (2008, hlm. 246) “membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan berbagai proses mental dalam sistem kognisinya”.

Kegiatan membaca bukan hanya proses melihat dan menyerap lambang-lambang visual melainkan juga merupakan sintesis antara faktor visual dan non visual. Smith (dalam Suganda, 2008, hlm. 22) menyatakan bahwa ‘tingkat pemahaman bacaan mengandung arti proses menggeneralisasikan antara lambang-lambang tertulis dengan latar belakang pengetahuannya’.

“Kegiatan membaca bukan hanya kegiatan yang terlihat secara kasat mata, dalam hal ini siswa atau mahasiswa melihat sebuah teks, membacanya dan setelah itu diukur dengan kemampuan menjawab sederet pertanyaan yang disusun mengikuti teks tersebut sebagai alat evaluasi, melainkan dipengaruhi pula oleh faktor-faktor dari dalam maupun dari luar pembaca” (Iskandarwasit dan Sunendar, 2008, hlm. 246).

Dari beberapa pendapat ahli di atas, jelas bahwa kegiatan membaca bukanlah kegiatan sederhana yaitu membaca rangkaian kata-kata atau kalimat. Akan tetapi, membaca merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks yaitu bagaimana kita bisa memahami dan mengingat informasi yang terkandung dalam teks yang kita baca.

Pemahaman merupakan hal terpenting dari kegiatan membaca. Pemahaman adalah suatu proses mental yang merupakan perwujudan dari kegiatan kognisi. Kemampuan memahami tidak dapat dilihat, hanya dapat diuji. Burnes (dalam Suganda, 2008, hlm. 21) mengemukakan bahwa ‘produk dari pemahaman adalah perilaku yang dihasilkan setelah proses pemahaman itu terjadi’.

2.2 Strategi PQ4R

Strategi PQ4R adalah “bagian dari strategi elaborasi. Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih berwarna. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada” (Iskandarwasit dan Sunendar, 2008, hlm. 12).

Logsdon (dalam Novriansyah, 2013, hlm. 19) menyatakan bahwa ‘siswa membutuhkan strategi yang efektif untuk memahami apa yang mereka baca dan untuk mengingat secara detail apa yang sudah mereka baca. Salah satu strategi yang cukup efektif dalam tujuan ini adalah strategi yang dikenal dengan istilah PQ4R strategy’.

Seperti yang telah disebutkan di atas, strategi PQ4R ini merupakan “strategi elaborasi yang meliputi tahap Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review yang dapat membantu siswa mengatasi kesulitan membaca pemahaman dan membantu siswa mengingat apa yang mereka baca” (Trianto, 2011, dlm. 146). Lebih lanjut Trianto (2011, hlm. 147) menyatakan bahwa “strategi PQ4R merupakan strategi yang bersifat praktis yang dapat diterapkan dalam berbagai pendekatan belajar. Kemandirian siswa dalam pembelajaran akan memunculkan kebiasaan belajar terstruktur yang akan mengembangkan keterampilan belajar siswa”.

Thomas dan Robinson (dalam Novriansyah, 2013, hlm. 14) menyatakan bahwa ‘strategi PQ4R merupakan stimulus yang membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dengan menggunakan enam langkah yaitu: meninjau, mempertanyakan, membaca, merefleksi, menceritakan kembali dan pengulangan’.

Strategi belajar PQ4R merupakan “bagian dari model-model pembelajaran inovatif berorientasi pada teori kontrukti-fisme. Teori pembelajaran konstruktifisme merupakan teori pembelajaran kognitif yang memiliki konsep siswa harus menemukan sendiri dan mentrnsformasikan informasi komplek, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu sudah tidak sesuai lagi” (Trianto, 2007, hlm. 26). Lebih lanjut Trianto menyatakan bahwa “strategi PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat dan memahami apa yang mereka baca. PQ4R merupakan sebuah singkatan dari Preview (membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), Read (membaca), Reflecty (refleksi), Recite (tanya-jawab sendiri), Review (mengulang secara menyeluruh)” (Trianto, 2007, hlm. 93).

Sama halnya dengan pendapat yang diungkapkan oleh Suprijono (2009) mengenai PQ4R, seperti namanya PQ4R kegiatannya diawali dengan “P” yang berarti preview adalah peserta didik menemukan ide pokok bacaan, “Q” yang berarti Question adalah siswa membuat pertanyaan sendiri, “R” yang berarti Read adalah tahapan siswa untuk membaca secara detail bacaan, “R” berarti Reflect adalah selama membaca tidak hanya menghafal namun juga mengingatnya, “R” berarti Recite pada tahap ini siswa merenungkan kembali informasi yg dipelajari, dan yang terakhir “R” adalah Review adalah kegiatan terakhir, siswa membuat rangkuman (hlm. 103-104).

Sebagaimana dijelaskan pada bagian latar belakang, strategi PQ4R ini telah dikenal cukup lama dalam pembelajaran reading namun tetap diyakini efektif membantu siswa dalam pemahaman membaca. Oleh karena itu, strategi PQ4R dalam makalah ini akan merujuk kepada strategi PQ4R yang diajukan oleh Thomas dan Robinson (dalam Novriansyah, 2013)

2.3 Tahapan-tahapan dalam strategi PQ4R

Tahapan-tahapan strategi PQ4R yang dikemukakan oleh Thomas dan Robinson (dalam Novriansyah, 2013) adalah sebagai berikut: (1) Preview (meninjau), preview merupakan sebuah teknik untuk mendapatkan gambaran umum dari sebuah bacaan sebelum membaca secara intensif. Pada tahap ini siswa membutuhkan waktu beberapa menit untuk melihat sekilas judul dari sebuah bacaan, gambar, tabel, kalimat pertama dan kalimat terakhir setiap paragraf; (2) Question (bertanya), membuat pertanyaan tentang informasi yang telah diperoleh dalam tahap preview; (3) Read (membaca), membaca wacana dengan seksama, kemudian mencoba menjwab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Buat catatan pendek tentang informasi penting yang ada di dalam teks. Lalu pahami makna kata-katanya. Akan lebih baik apabila peserta didik membuat catatan menggunakan bahasa mereka sendiri ; (4) Reflect (merefleksikan), merefleksikan materi yang baru saja dibaca. Hubungkan dengan apa yang terjadi di sekitar peserta didik ; (5) Recite (menceritakan), ceritakan materi yang telah dibaca menggunakan kalimat sendiri. Menggunakan kosa kata sehari-hari; (6) Review (mengulang secara keseluruhan), mencoba mengingat materi dan menguji pemahaman sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Novriansyah (2013) yang berjudul “Penerapan Strategi PQ4R dan Portofolio pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD sebagai upaya meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa kelas XII Bahasa MAN I Model Bengkulu ’ menunjukkan bahwa strategi pembelajaran ini efektif untuk membantu peserta didik memahami dan mengingat informasi yang ada di dalam teks. Membaca judul atau membaca sekilas teks dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca teks dengan seksama, dapat mengaktifkan pengetahuan awal dan memulai proses menghubungkan antara informasi baru dengan informasi yang sudah ada.

Dalam penggunaan strategi ini peserta didik harus menggali kemampuannya untuk membuat struktur berpikir sebelum membaca dan membuat pertanyaan yang menjadi referensi untuk mendapatkan informasi penting dalam teks.

2.4 Penerapan strategi PQ4R

Adapun penerapan dalam pembelajaran di kelas, metode membaca dengan

menggunakan strategi PQ4R dapat dilaksanakan dengan beberapa tahap berikut:

Tahapan

Aktivitas guru

Aktivitas peserta didik

Tahap 1

Preview

a. Memberikan teks kepada siswa untuk dibaca. Menginformasikan kepada siswa bagaimana mencapai tujuan.

Membaca judul teks, membaca sekilas teks, menganalisis kata kunci, dan membaca resume teks untuk menemukan ide pokok atau tujuan dari pembelajaran.

Tahap 2

Question

a. Menginformasikan kepada siswa untuk memperhatikan makna teks. Memberi tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan tentang teks dengan menggunakan kata Tanya.

Memperhatikan penjelasan dari guru. Membuat pertanyaan tentang teks berdasarkan informasi awal yang telah ditemukan pada tahap 1.

Tahap 3

Read

Meminta siswa untuk membaca teks dengan seksama dan meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah mereka buat pada tahap 2.

Membaca dengan seksama, membuat catatan singkat tentang informasi penting yang diperoleh dalam teks, kemudian menjawab pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.

Tahap 4

Reflect

Meminta siswa untuk menghubungkan informasi yang ada dalam teks dengan apa yang terjadi di sekitar mereka.

Tidak hanya menghapal dan mengingat informasi yang ada di dalam teks, tetapi siswa juga harus menghubungkan informasi-informasi yang telah mereka dapat dengan pemasalahan yang terjadi di sekitar mereka berdasarkan pengetahuan yang sudah ada.

Tahap 5

Recite

Meminta siswa untuk membuat inti sari dari subjek yang didiskusikan, kemudian membacakannya.

Melihat catatan yang telah dibuat pada tahap 3. Kemudian membuat inti sari dari teks yang telah dibaca menggunakan kalimat sendiri.

Tahap 6

Review

a. Membaca kembali teks apabila masih tidak yakin dengan jawaban yang telah dibuat..

Membaca kembali teks apabila masihbelum yakin dengan jawaban yang dibuat, kemudian mendiskusikan jawaban dan informasi tentang teks bersama-sama.

2.5 Kelebihan dan kekurangan strategi PQ4R

2.5.1 kelebihan strategi PQ4R

Kekurangan dan kelebihan PQ4R menurut Muhammad (2009) strategi elaborasi metode PQ4R memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan antara lain; Keunggulan (1) sangat tepat digunakan untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari; (2) dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk menghapal konsep-konsep pelajaran; (3) mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan; (4) mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya dan mengomunikasikan pengetahuannya; (5) dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.

Sedangkan keunggulan-keunggulan strategi PQ4R menurut Millah (2010) yaitu: (1) cocok untuk kelas besar dan kecil; (2) dapat digunakan untuk materi-materi yang mengandung fakta-fakta, sila-sila, rukun-rukun atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi; (3) strategi ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif; (4) strategi ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga peserta didik akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang berhubungan dengan mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep atau bagan pemikiran yang lebih ringkas; (5) strategi ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena memberikan kesempatan mengembangkan diri, diharapkan mampu memecahkan masalah sendiri dengan menemukan dan bekerja sendiri.

2.5.2 Kekurangan Strategi PQ4R

Adapun kelemahan strategi PQ4R adalah: (1) tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti pengetahuan keterampilan ; (2) sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia di sekolah; (3) tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang telalu besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan

Kekurangan: (1) jika PQ4R digunakan sebagai strategi pembelajaran pada setiap materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa; (2) Dalam meng-implementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menye-suaikannya dengan waktu yang ditentukan; (3) Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar yang telah ditetapkan.

Dari beberapa pendapat tentang kekurangan dan kelebihan strategi PQ4R dapat disimpulkan bahwa kelebihan: (1) sangat tepat digunakan untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif; (2) dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk menghapal konsep-konsep pelajaran; (3) mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya dan mengomunikasikan penge-tahuannya; (4) cocok untuk kelas besar dan kecil; (5) strategi ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif; (6) cocok untuk memulai pembelajaran sehingga peserta didik akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang berhubungan dengan mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep atau bagan pemikiran yang lebih ringkas; (7) memungkinkan siswa belajar lebih aktif. Kekurangan : (1) tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat procedural; (2) sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket); (3) tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang telalu besar; (4) tidak bisa digunakan pada setiap materi pelajaran; (5) dalam mengimplementasikannya, memerluk-an waktu yang panjang; (6) menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar yang telah ditetapkan.

BAB III

KESIMPULAN

Strategi PQ4R adalah bagian dari strategi elaborasi. PQ4R merupakan singkatan dari preview (memcaca sekilas), Question (bertanya), Read (membaca), Reflect (refleksi), recite (menceritakan), et review (mengulang secara keseluruhan). Berdasarkan dari tahapan-tahapan strategi PQ4R, kita bisa mengetahui bahwa strategi ini dapat membantu peserta didik untuk memahami materi bacaan dan dapat membantu mereka supaya lebih konsentrasi, mengingat dan menghapal informasi-informasi yang ada di dalam teks. Strategi ini sangat sesuai untuk pembelajaran kemampuan pemahaman bacaan (la compétence de la compréhension écrite).

Kelebihan strategi PQ4R adalah strategi ini cocok digunakan dalam pembelajaran pengetahuan deklaratif, seperti konsep, definisi dan pengetahuan yang dapat diterapkan sehari-hari. Strategi ini dapat membantu peserta didik mengingat materi pelajaran lebih lama. Mudah diterapkan pada semua tingkat peserta didik. Dapat membantu peserta didik meningkatkan kemampuan bertanya dan menyampaikan pengetahuannya. Dapat digunakan untuk mencakup materi yang cukup luas.

Kekurangan dari strategi PQ4R adalah strategi ini tidak sesuai diterapkan pada pembelajaran pengetahuan prosedural. Strategi ini juga sulit diterapkan pada kelas besar atau kelas dengan jumlah siswa yang banyak, karena pengajar tidak bisa membimbing siswa dengan maksimal terutama dalam membuat pertanyaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2009). Model Pembelajaran PQ4R. Diperoleh 6 Desember 2015, dari http://muhammadalitomacoa.blogspot/feeds/post/default?arderby=updated. http://alsyihab.blogspot.co.id/2010/10/penerapan-strategi-pq4r-preview.html

Iskandarwasit dan Sunendar, 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Rosda karya

Millah B.S. (2010). Keunggulan-keunggulan Strategi PQ4R. Diperoleh 6 Desember 2015, dari http://alsyihab.blogspot.com/2010/10/penerapan-strategi-pq4r-preview.html

Novriansyah, Beny. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Penerapan Strategi “PQ4R” pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Siswa Kelas XII Bahasa MAN I Model Bengkulu. Bengkulu

Soedarso. 2004. Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suganda, Elia, 2008. Peningkatan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Metode Pemetaan Pikiran. Bandung

Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mohon maaf, tulisan ini bukan hasil PTK, tapi makalah tinjauan ilmiah. karena tidak ada feature untuk tinjauan ilmiah ya saya masukkan di sini. mudah-mudahan ini bermanfaat buat kita semua...

30 Oct
Balas

Terima kasih pak..

08 Nov
Balas

alhamdulillah kalau bermanfaat pak...

12 Nov
Balas

Tulisan yang bagus

07 Nov
Balas

Terimakasih bu.... menambah wawasan dan menggugah untuk bisa menulis dan menulis...

11 Nov
Balas

Terimakasih bu.... menambah wawasan dan menggugah untuk bisa menulis dan menulis...

11 Nov
Balas

Terimakasih bu.... menambah wawasan dan menggugah untuk bisa menulis dan menulis...

11 Nov
Balas

Terimakasih bu.... menambah wawasan dan menggugah untuk bisa menulis dan menulis...

11 Nov
Balas



search

New Post