Peningkatan Keaktifan Siswa dengan Model Project Based Learning Berbantuan PowerPoint
Latar Belakang
Penulisan best practice ini berdasarkan pengalaman yang dialami penulis saat melaksanakan kegiatan PPL di SDN 2 Surodadi pada tanggal 27 Oktober 2022
Berdasarkan hasil evaluasi siswa semester 1 pada khusunya pembelajaran IPA, sebanyak 14 siswa dari 27 siswa tidak tuntas KKM yakni 65 dan diperoleh rerata hasil belajar 63. Latar belakang munculnya masalah tersebut diantaranya:
Model pembelajaran yang didominasi dengan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan penjelasan dan mengerjakan tugas yang diberikan Belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif Pembelajaran masih berpusat pada guru yang tidak memfasilitasi keaktifan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Interaksi antara guru dan siswa kurang terjalin Media pembelajaran kurang menarik
Kelima point di ataslah yang menjadi latar belakang munculnya masalah rendahnya keaktifan siswa di kelas VI khususnya pada pembelajaran IPA dengan penjelasan sebagai berikut: Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang sulit dikarenakan banyaknya materi hafalan dan bersifat abstrak untuk materi di kelas VI. Hal tersebut menyebabkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajarn rendah sehingga hasil belajar siswa juga rendah. Pada pembelajaran di kelas, guru belum menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang variatif dan menarik. Proses pembelajaran sangat monoton dan kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru. Karena hal tersebut, siswa di kelas menjadi pasif/ kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar siswa yang banyak di bawah KKM. Sumber belajar yang digunakan guru juga tidak variatif. Guru hanya menggunakan sumber belajar buku guru dan buku siswa kurikulum 2013. Dengan penggunaan sumber belajar yang tidak variatif membuat siswa bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Alternatif solusi yang diberikan penulis adalah penggunaan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan media PowerPoint . Penggunaan model Problem Based Learning diharapkan dapat melatih siswa untuk berfikir kreatif, kritis dan logis. Melalui model pembelajaran Project Based Learning berbantuan media PowerPoint diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Praktik ini penting untuk dibagikan dikarenakan banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama seperti penulis, sehingga praktik ini diharapkan dapat memotivasi penulis sendiri untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain yang memiliki permasalahan seperti penulis.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai seorang guru kita berkewajiban menciptakan pembelajaran yang efektif, menarik dan menyenangkan. Guru harus bisa menerapkan model, metode dan media yang tepat yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Dengan penggunaan strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat, maka tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai yang diharapkan. Melihat tujuan pembelajaran yang dicapai, model pembelajaran Project Based Learning berbantuan media PowerPoint , merupakan pembelajaran tepat digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa karena pada model ini siswa akan dihadapakan pada suatu masalah untuk dipecahkan dengan suatu projek/ kegiatan yang dikerjakan secara berkelompok, kemudian dilanjutkan dengan proses mencari, menyelidiki, dan menemukan sendiri, sehingga siswa memperoleh pengetahuannya secara lengkap dan siswapun akan aktif terlibat dalam pembelajaran karena adanya project tersebut. Penggunaan Media Power Point dalam pembelajaran juga dapat menambah kenyamanan dan ketertarikan siswa karena bisa menyajikan dan memaparkan materi yang akan di ajarkan dengan berbagai varian unik (gambar, video, audio)
Tantangan yang saya hadapi dalam mencapai tujuan adalah pertama, bagaimana saya harus merancang rencana pembelajaran menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Kedua, persiapan perangkat media pembelajaran yang berbasis IT, dengan berbagai kemungkinan kendala teknis yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Dalam menyiapkan media pembelajaran berbasis IT agar TPACK tampak saat pembelajaran. Ketiga adalah pengimplementasian model pembelajaran Project Based Learning berbantuan media Powerpoint dalam pembelajaran dengan melaksanakan enam sintaksnya. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah kepala sekolah, guru kelas sebagai fasilitator, peserta didik, rekan guru, orang tua dan pemangku kebijakan di sekolah.
Langkah yang saya gunakan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah pertama menyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai. Langkah kedua adalah menyiapkan media pembelajaran dengan PowerPoint dan alat yang digunakan untuk menayangkan video pembelajaran dengan baik agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Pengimplementasian model Project Based Learning menggunakan enam fase. Fase pertama yaitu menentukan pertanyaan mendasar. Pada fase pertama, saya menayangkan gambar tentang perbedaan penggunaan teknologi zaman dahulu dan zaman sekarang melalui Powerpoint, kemudian guru mengajukan pertanyaan terkait gambar tersebut. Setelah itu menayangkan video melalui PowerPoint terkait komponen-komponen listrik untuk memanfaatkan teknologi modern dalam kehidupan sehari-hari seperti peralatan rumah tangga dan pemasangan lampu. Guru kemudian melakukan simulasi pembuatan rangkaian listrik paralel sederhana untuk memperjelas fungsi komponen-komponen listrik. Guru kemudian melakukan tanya jawab terkait jenis rangkaian yang digunakan dalam pemasangan lampu di kelas. Pertanyaan digunakan sebagai pemantik untuk mengangkat permasalahan yang akan diselesaikan. Fase kedua yaitu mendesain proyek. Pada fase kedua, saya membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil dengan anggota setiap kelompok 4 siswa dan saya memberikan lembar LKPD yang diselesaikan secara berkelompok. Fase ketiga adalah menyusun jadwal. Pada fase ketiga saya bersama siswa menentukan waktu kegiatan proyek membuat rangkaian listrik paralel sederhana bersama dengan anggota kelompoknya. Fase keempat adalah Monitoring Siswa dan Kemajuan Proyek. Pada fase keempat saya membimbing siswa melakukan diskusi kelompok dalam mengerjakan LKPD dan memonitor kemajuan proyek yang dikerjakan. Fase kelima adalah Menguji hasil. Pada fase kelima peserta didik melakukan presentasi hasi diskusi kelompok dan mendemonstrasikan hasil proyek yakni pembuatan rangkaian listrik paralel sederhana. Fase keenam adalah Mengevaluasi Pengalaman. Setelah siswa melakukan presentasi, saya memberikan penguatan dan umpan balik. Kemudian siswa mengungkapkan pengalamannya dalam menyelesaikan proyek, serta tanggapan Dalam pelaksanaan langkah pembelajaran tersebut saya melibatkan berbagai pihak yaitu kepala sekolah, rekan sejawat, dan peserta didik.
Dampak penggunaan model Project Based Learning dan media pembelajaran berbasis TPACK (PowerPoint) adalah pertama peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan penggunaan media PowerPoint yang menampilkan gambar dan video pembelajaran sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi. Kedua, penggunaan media konkret seperti komponen-komponen listrik yang digunakan dalam kegiatan proyek membuat siswa lebih aktif untuk ikut terlibat langsung mencoba membuat rangkaian. Ketiga, penggunaan model pembelajaran Project Based Learning membuat peserta didik lebih aktif untuk belajar berpikir kritis menganalisis permasalahan yang ada di lingkungan sekitar.
Berdasarkan hasil refleksi dan hasil observasi, penggunaan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan media PowerPoint sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran dengan materi Rangkaian Listrik Paralel. Keaktifan dan hasil belajar peserta didik, penilaian sikap, dan penilaian keterampilan peserta didik meningkat dan hasilnya rata-rata di atas KKM.Data awal menunjukkan sebanyak 14 siswa tidak tuntas dan 13 siswa tuntas KKM dengan rerata hasil belajar 63. Setelah diberikan solusi alternatif pemecahan masalah yakni dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berbantuan media PowerPoint , diperoleh data akhir pada aspek hasil belajar sebanyak 6 siswa yang tidak tuntas dan 21 siswa tuntas KKM dengan rerata hasil belajar 78. Pada aspek keaktifan siswa, penulis mengukur tingkat keberhasilen melalui instrumen berupa lembar angket dengan indikator keaktifan belajar siswa yang ditetapkan penulis diambil dari jurnal penelitian Wulandari,dkk (2021: 300-308) adalah sebagai berikut:
Keikutsertaan siswa dalam pelaksanaan tugas belajar Keterlibatan siswa dalam pemecahan Ketermpilan Bertanya Pelaksanaan diskusi Pencarian informasi Evaluasi diri dan refleksi
Berdasarkan indikator tersebut, setiap indikator dikembangkan menjadi pernyataan-pernyataan sehingga diperoleh 10 pernytaan yang dinilai dalam instrumen. Melalui instrumen tersebut diketahui data awal sebanyak 14 siswa dalam kategori kurang, 8 siswa dalam kategori cukup dan 5 siswa dalam kategori Baik. Setelah diberikan tindakan diperoleh data akhir sebanyak 2 siswa dalam kategori kurang, 15 siswa dalam kategori cukup, 8 siswa dalam kategori baik, dan 2 siswa dalam kategori sangat baik. Sehingga berdasarkan perbandingan kedua data tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning Berbantuan PowerPoint dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa yang berdamapk pada peningkatan hasil belajar siswa Kelas VI SDN 2 Surodadi.
Dalam proses pembelajaran berlangsung, penggunaan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan media PowerPoint mendapatkan respon positif dari peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah diantaranya sebagai berikut:
Dari peserta didik adalah mereka merasa senang dengan proses pembelajaran di kelas. Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan PowerPoint sangat menyenangkan dikarenakan sebelumnya guru hanya menggunakan sumber belajar buku, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang variatif, dan pembelajaran berbasis proyek bisa membuat siswa lebih aktif dalam belajar karena langsung praktik sehingga pembelajaran lebih bermakna. Dari rekan sejawat dan kepala sekolah adalah secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas, peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar peserta didik meningkat.
Faktor keberhasilan sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap materi pembelajaran, model pembelajaran Project Based Learning, media pembelajaran, dan penguasaan terhadap langkah-langkah rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan adalah dapat menjadikan guru menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan mengembangkan model pembelajaran, media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar