Selamat Ulang Tahun Mbak Menik
Hari ini kutuliskan tentang seorang teman yang sudah lama tak bersua. Beliau adalah Mbak Menik Suharyani. Ide menulis dari teman yang satu ini mudah sekali muncul. Bagaimana tidak? Selain cantik, memiliki sifat rendah hati, suka berteman dengan siapapun, dan memiliki satu ciri yang tidak pernah saya lupakan yaitu lesung pipit di pipinya yang kian menambah pesona kecantikannya.
Mbak Menik, begitu saya biasa memanggil adalah sosok yang bersahaja, mudah bergaul, dan murah senyum. Aku berteman sejak di SMP Mater Alma dan berlanjut di SMA Negeri Ambarawa. Bedanya, ketika di SMP, aku tidak pernah sekelas. Bertegur sapa pun aku tak pernah, cuma bisa memandang wajah dan senyumnya saja. Hal itu sudah sangat membuatku senang hati, bagai bertemu selebriti sekolah. Aku tidak mempunyai cukup keberanian untuk sekedar menyapa apalagi berkata-kata, sebab beliau adalah puteri Ibu Rumiyani, guru Bahasa Jawa sewaktu masih di SMP.
Dulu ketika SMP, jika waktu istirahat tiba, biasanya aku memosisikan diri di tempat yang memungkinkan bisa memandang Mbak Menik jika melewati kelasku. Itu hampir tiap hari aku lakukan dan tidak pernah bosan, kecuali bila ada ulangan yang dijadwalkan guru. Biasanya soal ulangan per kelas bila gurunya sama, maka soal ulangannya hampir dipastikan ada kemiripan dan kami saling berkunjung ke kelas lain untuk sekedar mencari info, tentu saja sembari melirik kalau-kalau ada yang bening he...he...he...
Untungnya saat melanjutkan ke SMA aku sempat jadi teman sekelas di 1.4. Entahlah, lidahku tak lagi kelu ketika bercakap dengan Mbak Menik di SMA. Meskipun, aku bercakap jika perlu saja, maklum diriku termasuk lelaki pendiam. Sifat beliau tak banyak berubah, tetap rendah hati, mudah bergaul, dan murah senyum Aku selalu ingat senyum beliau, karena lesung pipit yang dimiliki membuatnya makin cantik Lama tak bertemu, akhirnya kami hanya bertegur sapa via WA grup teman SMP MA 1987.
Bertemu di grup WA membuatku sedikit lebih tahu kabar beliau dan keluarganya. Suaminya berwajah tampan dan serasi bila bersanding dengan Mbak Menik Suharyani. Mbak Menik pula yang seringkali bersedia membeli buku yang kutulis. Alhasil, ceritaku tentang Ibu Rumiyani juga berhasil menjadi satu di antara beberapa pemenang lomba menulis di MediaGuru beberapa waktu yang telah lalu. Hari ini, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Mbak Menik Suharyani, mendoakan beliau semoga selalu sehat, tambah keberkahan, banyak rezeki, dan selalu berbahagia bersama keluarga. Selamat ulang tahun yang ke-50 buat Mbak Menik Suharyani. Salam literasi.
Griyapraja, 6 Maret 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi
Terima kasih Pak Dede
Selamat ulang tahun, Mbak Menik.
HBD mbak menik
Mewakili Mbak Menik, terima kasih Bu Rismalasari.