Surat Cinta Dari Laki-Laki Misterius, Tantangan ke-111Tantangan Gurusiana
Surat Cinta Dari Laki-Laki Misterius
Pagi itu aku terpaksa harus ke rumah Ayu, temanku sekelas di MAN. Niatku ingin mengantarkan sepeda milik Ayu yang kemarin sore pulang sekolah bocor dan sudah ditambal oleh kakakku. Sekolah kami memang memasukkan siang khusus murid kelas 1 dan pulang sore karena keterbatasan ruang kelas.
Sesampainya di rumah Ayu kamipun bercanda ria dan saling curhat. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.00. Itu tandanya kami harus segera bersiap-siap berangkat ke sekolah. Akupun menukar sepeda Ayu dengan sepedaku yang kemarin dibawa Ayu untuk kubawa pulang.
Hari berganti, esok harinya seperti biasa Ayu selalu menghampiri aku untuk berangkat bersama ke sekolah. Tiba-tiba Ayu memberikan sebuah surat yang terbungkus rapat dalam amplop airmail tepi merah biru. Aku sempat bingung, apakah Ayu hendak ijin tidak masuk sekolah, tapi ia sudah berdandan dengan seragam sekolah. Ketika kutanyakan pada Ayu dari siapa surat itu, ia hanya menyuruhku membuka dan menjawab surat tersebut. Setelah kubaca ternyata isinya tentang perkenalan dari seorang laki-laki.
Keesokan harinya kuberikan balasan surat kepada Ayu bahwa aku menerima perkenalannya tersebut. Rasa penasaran tak bisa kubendung, akupun segera mengorek tentang jati diri laki-laki misterius tersebut. Kutanyakan siapa nama lengkapnya, dimana rumahnya dan kapan ia melihat aku. Akhirnya kudapatkan jawaban bahwa laki-laki itu bernama Arif tinggal di Jl. Seruni. Ia melihatku pertama kali ketika sedang bermain ke rumah Ayu teman SMPnya yang tidak lain temanku sebangku di MAN. Aku baru sadar kalau aku kemarin baru saja dari rumah Ayu. Akan tetapi saat itu aku tidak menjumpai seorang laki-lakipun selain ayah Ayu. Ternyata dia bersembunyi di belakang rumah ketika aku datang ke sana.
Singkat kata akhirnya kamipun saling berbalas surat dengan teman kami Ayu sebagai pak posnya. Hingga tak terasa sudah hampir satu semester kami saling berkirim surat, namun aku belum juga tahu wajah orangnya. Meskipun demikian ia sudah berani menggambar jantung pada setiap suratnya. Setiap hari hati ini selalu berdebar-debar tak sabar menunggu datangnya surat dari si dia.
Suatu hari aku dan Ayu terlibat pertengkaran kecil yang mengakibatkan Ayu marah dan tak mau lagi menjadi perantara diantara kami. Hubungan kamipun terputus sampai di sini. Jangankan menitip surat, untuk menyapa saja kami enggan. Meskipun kemarahan Ayu pada akhirnya reda dan hubungan kamipun kembali baik, namun Ayu sudah tidak mau lagi kutitipi surat.
Hingga saat ini aku sudah menikah, akupun belum tahu siapa laki-laki misterius itu. Suatu hari suamiku menceritakan dan memperkenalkan nama teman-temannya, salah satunya ada yang bernama Arif beralamat di Jl Seruni. Aku tak tahu pasti alamat rumahnya no berapa. Kenangan dua puluh lima tahun yang lalu kembali muncul. Mungkinkah dia teman suamiku, laki-laki misterius yang dulu itu. Akupun tak ingin mencari tahu, meski kadang rasa penasaran itu masih ada. Aku tak ingin merusak rumah tanggaku dengan hadirnya masa laluku. Biarlah itu tetap menjadi rahasia Ilahi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar