Tradisi Bersih Desa, Tantangan ke-103Tantangan Gurusiana
TRADISI BERSIH DESA
“Bersih Desa atau Baritan” merupakan suatu kegiatan yang sudah membudaya di kalangan desa utamanya di daerah Jawa Timur. Tradisi ini diadakan setiap akhir tahun dan menjelang tahun baru Hijriyah. Rakyat menggelar doa bersama yang diselenggarakan di setiap perempatan jalan.
Tujuan dari tradisi ‘Bersih Desa” ini tidak lain untuk memohon perlindungan dari Allah dari dibersihkan dari segala gangguan yang mengancam keselamatan penduduk desa tersebut. Selain itu bersih desa juga bermakna taubat, artinya bersih atau diampuninya segala dosa di tahun-tahun yang lalu dan siap membuka lembaran baru di tahun mendatang dengan kondisi yang bersih pula.
Pada acara ini biasanya orang-orang membuat “takir plonthang,” sebuah takir atau tempat nasi yang terbuat dari daun pisang dengan dihiasi janur/daun kelapa muda. Janur berasal dari bahasa Arab an nur yang artinya cahaya, harapannya adalah agar Allah senantiasa memberikan hidayah dalam menjalani kehidupan di tahun mendatang. Takir ini dibawa serta di acara doa bersama, dari rakyat dan dibagikan kepada rakyat juga. Seiring dengan perkembangan jaman dimana orang sulit mencari daun pisang, maka banyak yang mengganti takir dengan nasi kotak, kreyeng(tempat nasi dari plastik), ada juga yang memakai besek (tempat nasi dari anyaman bambu). Namun demikian, semua itu tidaklah mengurangi hakikat dari “Bersih Desa” itu sendiri. Apapun tempatnya, intinya adalah sedekah yang tujuannya untuk menjauhkan diri dari segala bala’
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah tumpengan dong bu siwi....