Air Mata Langit
Air Mata Langit
Hari ke - 682
Gerimis berpesta menyobek bias jingga mentari
Kupeluk dingin yang dihaturkan sang bayu
Tak kuasa rerumput sembunyi
Dari cercaan airmata langit
Terpaku bisu bersama secawan kopi
Hingga ampas mengering di tadahnya
Kau telah renggut sutra petangku
Kau telah cicil rerinduku
Kau telah gadai cemburuku
(ITC, Maninjau ranah 14122021)
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, indah puisinya, Bun.
Keren banget puisinya
Rangkaian diksi nan menawan. Sehat dan sukses selalu Pujangga cantik
Puisi yang pasti selalu indah. Keren ya Bu dan salam sukses
Sayang selalu dari Langkat
Keren Bu cantik dan super. Air mata langit. Salam sehat dan sukses selalu ya. Tetap Semangat.
puisi yang penuh dengan diksi yang indah dan memukau. sehat selalu bunda Trisna
Puisi dengan diksi yang luar biasa. Keren. Salam sehat dan sukses