Randang Paku Pensi
Randang Paku Pensi
Hari ini kami berencana ke salah satu madrasah tetangga yang berjarak dua kilo meterdari madrasah kami, untuk mengantar berkas kepada salah satu guru disana. Walau hujan tidak berhenti dari semalam kami terus berangkat karena agendanya memang hari ini.
Setelah selesai, aku mengajak sahabatku untuk mampir ke pasar yang tidak jauh dari madrasah tersebut, tiba-tiba saja tercetus sebuah ide membuat randang paku pensi untuk menu hari ini.
Dan kamipun telah sampai di pasar. Dalam gerimis ku ayunkan langkah untuk mencari paku (pakis) dan urai pensi (kerang, remis yang hidup di danau Maninjau), dan bumbu-bumbu lainnya yang akan kugunakan untuk memasaknya nanti.
Alhamdulillah ku dapat pencarian pertama, urai pensi, sambil minta izin ke penjual ku ambil sedikit dengan tangan kanan lalu ku cium, ternyata segar, tidak berbau asam. Ku beli setengah kilo saja. Urai pensi ini adalah pensi atau remis tadi yang sudah dikeluarkan isinya dan di buang cangkangnya. Lalu ku beranjak membeli pakis yang tampak segar dan sedikit cabe rawit.
Sebelum beranjak keluar pasar ku beli bumbu-bumbu lainnya dan satu kilo santan kelapa. Alhamdulillah semua telah ku dapat dan kami kembali ke sekolah.
Setelah pulang ku mulai ke dapur, sudah lama tidak membuat menu ini, sudah terbayang lahapnya makan malam nanti dengan menu asli orang Maninjau.
Ku mulai memasak.
Pakis dicuci bersih lalu dipotong-potong kecil. Urai pensi tadi juga dicuci lalu tiriskan. Sementara itu bawang putih 5 siung, bawang merah 10 buah, cabe rawit 15 buah, jahe seruas ibu jari, laos tiga kali ruas ibu jari, kunyit secukupnya dihaluskan. Bumbu lainnya cabe giling 2 sendok makan, garam secukupnya, daun jeruk, asam kandis 5 potong dan santan kelapa satu kilo.
Masukkan semua bumbu halus, cabe, asam kandis, garam dan daun jeruk ke santan lalu aduk, beri api yang tidak terlalu besar sambil terus diaduk. Lalu masukkan urai pensi dan paku sekaligus sambil terus diaduk. Sampai matang dan terus aduk-aduk sampai kuahnya kering lalu menjadi rendang, tidak terlalu hitam atau sesuai selera. Memasak jangan menggunakan api yang terlalu besar.
Alhamdulillah menu hari ini selesai, dan bersama keluarga mencicipinya, terbayar sudah kerinduan akan menu istimewa kampungku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar