Seribu Bayang
Seribu Bayang
Hari ke - 690
Pada hujan nan basahi ranah cinta
Mendung nan menggelayut di langit
Awan nan samarkan lembayung
Senja nan bertengger di telaga
Kelam nan selalu hiasi malam
Padamu nan menggerayangi diamku
Engkau nan mencabik cabik sabarku
Sayang, kau datangpun dengan seribu bayangan
Aku masih mencium aroma dusta
Dengan aroma menyengat penuhi ruang jiwa
Enyahlah, sebelum Penunggu telaga menamparmu
(ITC, Danau Maninjau, 22122021)
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Padamu nan menggerayangi diamku, Engkau nan mencabik cabik sabarku, Sayang, kau datangpun dengan seribu bayangan ... luar biasa bunda. Bahasa yang menggigit rasa terdalam
Diksi nan menawan selalu hadir menghiasi hari. uni selalu salut padamu. Sehat dan suksess selalu Pujangga cantik
Selamat pagi Bu dan selamat hari ibu, semoga bahagia selalu serta salam sayang dari Langkat.
Indah Uni, penuh dengan hikmah. Sukses bunda.
Bayangan tetap indah
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat selalu Bu sayang
puisi yang sangat luar biasa diksi yang sangat indah dan memukau. sehat selalu bunda Trisna
Luar biasa..puisinya bunda. Indah penuh makna. Salam sehat dan sukses