TRI SOFIA YANRETA ,S.Pd,M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

kota sagu sejuta cerita sagusabu meranti

Menjadi guru bukan impianku,impianku adalah menjadi seorang wartawan tepatnya lagi wartawan perang. Mengapa wartawan perang ? ,pertanyaan pertama yang ku dapat dari bapakku dan mamakku yang menangis disampingnya.Aku tidak suka dengan suasana yang bersifat formal,aku suka dunia petualangan.

Bapakku seorang pejabat yang dulu sering berpindah – pindah tempat tugas, daerah tempat bapakku bertugas tidak selamanya dikota dan saat bapakku bertugas didaerah itulah yang membentukku menjadi seorang petualang dan setiap pengalamanku selalu ku tulis dalam buku harian.

Aku bukanlah seorang anak yang susah untuk diarahkan , saat pilihanku untuk menjadi wartawan perang tidak direstui ibuku ,aku berusaha menerima pilihan kedua orangtuaku .Pilihan merekalah yang membawaku berada dikota sagu ini,yang saat menerima sehelai kertas berupa SK aku mencari kota ini dipeta.

Saat aku tidak memdapatkannya dipeta,saat itulah aku merasakan adrenalin petualangku muncul. Dengan menggunakan kapal titanicnya selatpanjang yaitu “Jelatik “ kuarungi laut lepas, petualangan pertamaku melintasi lautan .

Kota ini membuatku merasa berada jauh didunia baru ,terkagum – kagum dengan kesan pertamaku terhadap kota ini saat dari kejauhan aku melihat ada pulau dikelilingi laut dan begitu banyaknya tiang televise . Kata tour guide dadakanku ‘itulah kota yang kau tujuh” sambil menunjuk tiang televise.

Perlahan tapi pasti kapal titanic yang kutumpangi mendekati kota ini, hatiku bergetar “apa yang akanku temui diatas sana?” kata hatiku. Saat kakiku memijak tanah kota sagu ini hatiku terasa kosong dan tiba-tiba aku seperti melihat wajah almarhum ibuku tersenyum.

“ Ibu ,aku sedang mewujudkan impianmu ,walaupun engkau sudah tiada tapiku merasa kau seakan ikut merasakan gembira “ desisku lirih.

Kota sagu julukan yang diberikan untuk kota tempatku mengabdi sebagai guru ,kota pertama tempatku mengabdi dan mungkin menjadi kota terakhir juga bagiku untuk mengakhiri karierku sebagai guru. Dikota inilah tercipta album yang berisi catatan perjalanan waktu hidupku. Catatan yang terinspirasi dari apa yang dilihat, dibaca, didengar, dan dirasakan. SAGUSABU kelas menulis meranti membantuku menciptakan album tersebut.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keinginan sang ibu membawa dirimu dan diriku bertemu. Bukan hanya SAGUSABU...hehehe. Bahagianya menjadi guru pasti akan tertulis di buku indahmu. Salam literasi dari Medan. Salam sehat dan sukses selalu, bu guru. Semoga bukunya segera bisa diluncurkan...ya bu.

29 Sep
Balas

Kesan pertama yg sama ketika pertama kali ke Meranti. Keren tulisannya

30 Sep
Balas

Terima kasih supportnya pak.

30 Sep



search

New Post