Tri Sulistini

Guru di SMPN 6 Pamekasan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kemuning (1)
IDN Times

Kemuning (1)

Pohon kemuning meliuk-liuk. Diterpa angin yang berhembus kuat. Sekuntum bunga putih mungilnya luruh ke tanah. Terpaan angin berikutnya menghembuskannya entah kemana. Beberapa bunga kemuning lain masih utuh di ujung-ujung ranting. Menguar aroma harum yang menembus jendela kamarku yang terbuka lebar.

Aku menghirup dalam-dalam harum baunya. Segar terasa seketika memenuhi rongga dadaku. Aku memejamkan mataku. Menghirup sekali lagi aroma bunga putih kecil yang baunya sama sekali tak membosankan.

Bumiku masih basah. Daun-daun masih berselimut air. Udara masih lembab. Bagaskara yang biasanya gagah berkilau, kini belum menampakkan wajah merah meronanya. Mungkin dia sama sepertiku. Masih enggan beranjak dari tempat tidurku. Dingin masih melingkupi kamarku. Tetapi aku menikmatinya. Perpaduan yang sungguh indah. Dingin pagi dan harum bunga kemuning mengaduk-aduk hati dan pikiranku.

Sepi. Membuat suasana di kamarku ini semakin membekapku dalam syahdu pagi. Hujan selalu membuat keping-keping hati berada dalam rasa yang membiru. Arona kemuning kembali menggodaku. Andai tak hujan, pasti telah kupetik bumga-bunga kemuning yang masih tersisa. Akan aku letakkan di ranjangku hingga aroma mewanginya memenuhi seluruh rongga dadaku.

Aku tegakkan tubuhku. Mencoba duduk di atas tempat tidurku. Aku memang terlelap kembali setelah menunaikan salat subuh tadi. Meski aku tak biasa melakukan itu, nyatanya, entah mungkin karena cuaca yang begitu lembab atau karena lelah yang menyergapku, hingga aku merasakan tubuhku begitu tak berdaya. Aku lelap begitu saja. Meski tak lama karena udara dingin yang masuk lewat jendela yang terbuka lebar, memaksaku membuka mata, tapi itu cukup membuat semua lelah serasa tuntas.

Aku berdiri tegak. Lalu, aku menyeret langkahku, menuju sebuah cermin besar yang berdiri di pojok kanan kamar. Aku menatap bayangan tubuh dan wajahku sendiri. Mensyukuri karena semua yang aku lihat di dalam cermin itu, tak terlihat satu ketunaan apapun. Meski tak sesempurna yang lain. Setidaknya, aku tak memiliki kekurangan apapun dari segi fisikku. Maha besar Allah dengan segala ciptaan-Nya.

*****

T01
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post