Lama aku terpekur. Masih menatap lekat seluruh bagian tubuhku di cermin. Rambutku yang panjang dan berombak adalah rambut papaku. Wajah oval dan kulit kuning langsatku adalah milik mamaku. Mataku yang hitam dan bulat bening, juga milik mamaku. Tubuh tinggiku, itu milik papaku. Perpaduan yang sempurna.

Aku tersenyum menatap bayanganku sendiri. Ada rasa bangga melihat tubuhku. Tak ada kekurangan apapun.

Harum bunga kemuning kembali menguar. Jendela yang terbuka lebar dan tiupan angin lemban, membawa bau harumnya pada lubang hidungku. Aku, sekali lagi, menghirupnya lekat-lekat.