Hari Ke #3

#TantanganGurusiana

Saat di sebuah pelatihan pernah seorang Bapak narasumber menyampaikan statement: “Saya tidak akan pernah bingung saat dompet saya tertinggal. Tetapi saya tidak akan bisa ke mana-mana saat HP saya tertinggal.”

Gaya hidup masyarakat berkembang. Gaya hidup yang merupakan pola tingkah laku kehidupan sehari-hari segolongan masyarakat, berubah sesuai dengan perkembangan tehnologi. Gaya hidup atau yang biasa disebut lifestyle ini berkembanga sesuai dengan lingkungan, kebutuhan, pengaruh sosial, tingkat Pendidikan, tingkat ekonomi, juga karakteristik individu itu sendiri. Karena gaya hidup tergantung pada keputusan masing-masing individu, untuk ikut ke alurnya, atau diam di tempat.

Hal sepele yang merupakan perkembangan gaya hidup adalah, jika dahulu melihat film harus di gedung bisoskop, saat ini bisa melalui HP dengan beberapa aplikasi atau jaringan yang tersedia pada internet. Tanpa harus keluar dari rumah, atau bertemu banyak orang. Dahulu TV kabel berchannel yang menyiarkan dengan konsumen terbatas, sekarang setiap orang dengan HP yang support dengan internet, akan mampu melihat berita, drama, atau film, tanpa harus berlanggann sebuah channel TV berbayar.

Hal lain yang kadang membawa efek kurang bagus terhadap literasi adalah, sekian tahun yang lalu kita belajar hanya bergantung kepada sebuah buku, saat ini, hampir semua buku atau bacaan yang kita perlukan sudah berbentuk digital. Juga bentuk hiburan dengan mendengarkan radio. Jika dahulu radio yang kita dengarkan hanya berbatas sampai kabupaten tetangga, sekarang di era digital, kita mampu mendengarkan radio dari seluruh dunia tanpa banyak mendapat hambatan sinyal. Tinggal tergantung pada paket internet yang kita miliki.

Demikian juga dengan perkembangan layanan di masyarakat. Layanan-layanan tertentu memberikan kemudahan dan memanjakan konsumen. Dahulu orang membeli seuatu harus pergi ke pasar atau toko, saat ini belanja cukup dari rumah, dan barang diantarkan ke rumah. Belanja online. Pasar online. Banyak lagi gaya hidup yang berkembang, seiring perkembangan tehnologi dan tingkat kebutuhan masyarakat. Selain dari belanja, transportasi, medis, sudah sampai ke kebutuhan jasa. Jasa membersihkan rumah. Jasa pijat. Jasa mengantarkan barang. Hanya dengan sebuah aplikasi dan jaringan, bisa terpenuhi dalam jangka waktu yang tidak lama. Asalkan uang ada. Tinggal memilih sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Begitu juga dengan sistem pembayaran. Akhir-akhir ini masyarakat dimudahkan tanpa harus membawa dompet berisi uang berjuta-juta, dengan resiko tercopet dan kehilangan. Pembayaran dengan kartu kredit dan ATM, sudah sangat memudahkan untuk konsumen. Pembayaran dengan cara tunai sudah mulai berkurang. Hal yang masih merupakan bentuk baru bagi orang-orang tertentu, sudah terlindas lagi oleh canggihnya tehnologi. Pembayaran dengan akun virtual atau juga dengan beberapa aplikasi. Membuat masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan banyak kartu. Cukup dengan menggunakan layanan tertentu dengan aplikasi tertentu, sudah mampu membayar semua kebutuhan. Bulanan listrik. Bulanan air. Bulanan koran. Pembayaran tagihan bank. Semua sudah menggunakan aplikasi. Dan yang terakhir adalah dengan aplikasi, yang hanya memerlukan scan code QR di HP, semua bisa teratasi.

Benar kata Bapak Narasumber pelatihan kami. Beliau tidak memerlukan dompet. Meski dompet Beliau disita istri di rumah, tidak ada yang mengkhawatirkan untuk Beliau. Karena semua aplikasi dan uang untuk pembayaran, tersimpan rapi dalam HP Beliau…

Begitu hebatnya perkembangan tehnologi dan gaya hidup yang berkembang. Kita tinggal bijak menyikapi, mana yang akan menjadi penunjang dan alat untuk mempermudah aktivitas kehidupan kita. Bukan menjerumuskan kita pada kesulitan yang lebih dalam..

Tulungagung, Jumat, 14 Pebruari 2010. 10.18 Wib.