Tri Sundari

Lahir 48 tahun yang lalu. Mengajar mapel Penjasorkes di SMPN 1 Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Mempunyai hobi menulis sejak kecil karena kesulitan b...

Selengkapnya
Navigasi Web

Saya Bukan Tipe Festival

Terlahir sebagai orang dengan ciri-ciri introvert, saya tak pernah menyesal dan protes pada Gusti Allah. Karena, meski tipe ini tidak mbois dan tidak banyak memiliki teman, saya merasa nyaman dan bahagia dengan apa adanya saya. Tidak pernah mencoba untuk mengubah style saya yang kaku dan menjemukan menjadi periang, hanya untuk membuat orang lain senang. Juga tidak mau berpura pura menjadi bukan diri saya, hanya untuk diterima sebuah lingkungan. Karena inilah saya. Saya menerima semua, maka yang lain seharusnya juga berlaku sama. Selfish..? Semoga tidak. Berdiskusi dengan beberapa teman, tentang bibit dan habitat. Seorang teman menyampaikan teori, bahwa faktor bibit memang berpengaruh pada seseorang. Karena ilmu genetika menyebutkan, sebuah sifat menurun pada anak cucunya. Meskipun hanya sekian prosen, tapi bibit sangat mendominasi. Dan seorang teman menyampaikan, bibit bukanlah hal yang dominan. Karena habitat sangat mempengaruhi pertumbuhan perkembangan seseorang. Jadi merasa seperti kuliah ulang semester awal di psikologi pendidikan. Ingat yang disampaikan dosen, bahwa setiap manusia memiliki tipe masing-masing. Dan saya meyakini, setiap manusia mewarisi gen dari nenek moyang dan orang tuanya. Setiap orang sudah memiliki bibitnya. Dan pemicunya adalah habitat tempat dia bertumbuh kembang. Ke arah mana dia akan memilih, sesuai hasil saringan dari habitatnya. Dan saat dia memutuskan, itulah tipe atau stylenya. Paduan yang harusnya harmonis antara bibit atau gen dengan tempatnya hidup dan berkembang. Saat bibit yang dimiliki sangat bagus, dan habitat sangat negatif, seharusnya dia mampu lolos menembus habitatnya, dan tetap menjadi positif. Sebaliknya juga. Saat memiliki bibit yang kurang bagus, karena habitatnya yang positif, seharusnya mampu melebur dan menjadi positif. Dengan menggunakan hati nurani, akal, serta logikanya. Berdasar pengalaman pribadi, didukung pengalaman selama remaja sampai menuju tua, berusaha memahami tipe tipe anak. Tak satu pun anak akan mampu dipaksa keluar dari tipe yang membentuknya. Tapi juga mempercayai, setiap anak akan bisa dipoles dengan ilmu dan tempaan, untuk menjadikan dirinya tipe yang terbaik dalam hidupnya. Hanya tergantung pada anak itu sendiri, akan kah dia bisa membuka diri dan menerima asupan gizi dalam tempaan ini. Jika tidak, maka dia harus menemukan formulanya sendiri, sehingga dia akan menjadi unggul dalam kehidupannya. Dalam ciri ciri yang telihat, ada beberapa tipe anak. Diantaranya: - Tipe pemimpin - Tipe penguasa/otoriter - Tipe pengikut - Tipe penggembira - Tipe festival Anak dengan tipe pemimpin, menonjol dalam mengelola orang-orang di sekitarnya. Dia punya power untuk menata dan mengatur orang lain. Dia bijaksana, dan mampu mengayomi orang-orang di sekelilingnya. Tipe penguasa/otoriter memiliki ciri-ciri menguasai orang-orang di sekelilingnya, untuk kepentingannya. Dia jarang mau mendengarkan orang lain, cenderung untuk memerintah. Dan menganggap orang lain lebih lemah atau juga tidak lebih baik dirinya. Biasanya tipe ini semena-mena, tetapi kurang cerdas. Anak dengan tipe pengikut memiliki ciri tidak memiliki pendirian. Di mana ada tempat yang menguntungkan dan membuat nyaman, dia bersandar. Tipe ini cenderung memiliki sikap mengabdi, untuk mendapatkan keuntungan. Bukan hanya keuntungan materi, bisa juga keuntungan sosial. Sedangkan tipe penggembira memiliki ciri-ciri, bergabung dengan sebuah kelompok hanya untuk bersenang-senang. Kurang memiliki simpati, emphati, maupun ikatan. Di mana ada keramaian dan kesenangan, dia datang. Dan jika situasi tidak sesuai harapannya, dia akan cenderung mencari kelompok lain, untuk membuatnya senang. Tipe festival memiliki ciri-ciri yang ingin selalu tampil, dan berusaha untuk perfect. Anak-anak dengan tipe ini selalu ingin di depan. Dilihat. Dan dinilai. Memiliki daya saing yang tinggi. Mereka menyiapkan dirinya baik-baik, untuk mendapatkan nilai yang diharapkan. Tipe ini memiliki karakter kuat, percaya diri tinggi. Dan selalu haus untuk tampil di depan orang. Semua tipe yang ada memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tak ada sesuatu yang sempurna. Bahkan, jika diantara tipe-tipe ini dipadukan keunggulan masing-masing, pastilah tercipta makhluk yang super. Bisakah seperti itu..? Di antara lima tipe itu, yang paling tidak mungkin untuk saya adalah tipe festival. Meski sejak remaja sudah sangat sering mengikuti pertandingan dan perlombaan, selalu saja tidak mampu percaya diri. Minder. Tidak memiliki daya saing. Dan tidak berani bersuara dalam kerumunan. Menjadi bisa hanya karena dukungan dan dorongan dari orang-orang hebat di sekitar saya. Mendapatkan support dan motivasi yang terus menerus. Dan rasanya tak memiliki kemampuan, saat para pendukung ini tidak ada. Kelihatannya, saya mendapatkan gen resesif dari kedua orang tua yang menyatu. Sifat mengalir yang tidak terlalu tangguh untuk berjuang. Dari bapak. Dan sama sekali tidak memiliki gen ibu yang pejuang tangguh. Dan hanya karena lingkungan yang sangat M.ndukung serta tempaan yang keras yang membuat saya mampu berjuang. Alangkah indahnya jika kelima tipe ini mampu dimiliki. Lengkap dengan tipe festival, yang sangat anggun, gagah, dan memesona saat tampil dengan kemampuan yang telah ditempa dan dipersiapkan. Dalam kemampuan apapun. Mewarisi gen gen dominan dari kedua orang tua. Dan sayangnya itu bukan saya.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, tulisannya keren, Bu

29 Feb
Balas

Terima kasih, Bu Rahma Tanjung..

29 Feb



search

New Post