Hari Ke #7

#TantanganGurusiana

Tak biasanya aku membuka pembicaraan WhatsApp Sari. Tapi karena beberapa kali nada berbunyi, dan handphone-nya tak jauh dariku, aku menjadi penasaran. Beberapa minggu ini Sari agak sulit diajak berkomunikasi. Anak yang selalu terbuka padaku dan ayahnya, agak terasa berbeda, karena kesibukannya..

Terimalah cinta ini dari orang biasa. Tapi cintaku padamu luar biasa. Aku tak punya bunga, aku tak punya harta. Yang kupunya hanyalah hati yang setia. Tulus padamu..

Bagaimana, Ri...?

Dadaku berdegub kencang.. Teman laki-laki Sari mengungkapkan perasaannya..? Anakku akan berpacaran..? Kelas 1 SMA..?

Iya... 😍😍😍

Jawaban Sari pendek dengan emoticon cinta...

Setelah menjawab, Sari berlari lagi keluar, sibuk dengan kertas-kertasnya. Dan handphone-nya tidak dibawa lagi. Duduk manis di dekatku.

Majalah yang sedang kubaca, menjadi hanya aku pegang dan aku lihat, tanpa tahu lagi apa isi beritanya..

Bunyi nada handphone terdengar lagi.. Aku menahan diri untuk tidak membukanya.. Sekian menit kemudian Sari masuk lagi, menjawab pesan whatsApp. Dan keluar lagi..

Langsung akad ya...? 😍😍😍

Iyaaaa... 😄😄😄 Siyaaaabbbb...

Aku terduduk lemas.. Apa yang harus aku perbuat..? Mas Ranto baru minggu depan pulang dinas luar kota..

Aku istighfar.. Berjalan perlahan ke ruang depan. Berdiri memandangi Sariku yang manis.. Dan anak itu tersenyum senyum ceria sambil bersenandung kecil..

'Sari..' 'Iya, Bu..' jawabnya sambil menatap mataku..

Ahh.. Anakku semata wayang.. Akankah dia menghentikan cita-citanya..? Dari mana aku akan bertanya, rasanya menjadi sulit. Padahal selama ini kami sangat begitu terbuka..

'Sebentar, Bu.. Ada We-A dari Mas Koko..'

Dia berlari ringan menuju ruang keluarga. Aku duduk termangu di ruang depan..

Sari kembali dengan membawa handphone-nya..

'Doakan sukses ya Bu..' katanya dengan memelukku.. Rasanya jantungnya tak bisa dikendalikan detaknya... Gadis kecilku...

'Malam minggu depan kami pentas...'

Aku termangu.. Terpukau oleh rasa khawatirku yang tidak jujur. Sari menunjukkan pesan WhatsApp di handphone-nya yang tadi aku curi curi untuk membacanya..

Hapalkan liriknya ya.. Jangan sampai salah terus seperti latihan kemarin... pesan WhatsApp dari pemuda bernama Koko..

Siap, Kakak... jawab Sari..

Aku hanya memandangi handphone Sari dengan rasa nano nano dalam pikiranku...