Tri Sundari

Lahir 48 tahun yang lalu. Mengajar mapel Penjasorkes di SMPN 1 Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Mempunyai hobi menulis sejak kecil karena kesulitan b...

Selengkapnya
Navigasi Web

STOP BULLYING (Bijak Bermedia Sosial untuk Menghindari Perundungan)

Hari Ke #6

#TantanganGurusiana

Bullying secara singkat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian menggunakan kekerasan, ancaman atau paksaan untuk mengintimidasi atau menekan orang lain. Mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan. Berdasar atas ras, agama, gender/seksualitas, atau kemampuan. Bisa berupa penindasan secara emosional, fisik, verbal, atau cyber.

Pengertian bullying menurut beberapa ahli (Kajian Pustaka.com):

1. Olwenus (2005). Bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku agresik yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah atau sebagai sebuah penyalahgunaan kekuasaan/kekuatan secara sistematik.

2. Wicaksana (2008). Bullying adalah kekerasan fisik dan psikologis jangka Panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok, tethadap seseorang yang tidak mampu mempertahan dirinya dalam situasi di mana ada Hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu atau membuat dia tertekan.

3. Black dan Jackson (2007). Bullying adalah perilaku agresif tipe proaktif yang di dalamnya terdapat aspek kesengajaan untuk mendominasi, menyakiti, atau menyingkirkan adanya ketidakseimbangan kekuatan baik secara fisik, usia, kemampuan kognitif, keterampilan, maupun status sosial, serta dilakukan secara berulang-ulang oleh satu atau beberapa anak terhadap anak lain.

4. Rigby (1994). Bullying adalah Hasrat untuk menyakiti yang diperlihatkan ke dalam aksi secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggungjawab, biasanya berulang, dan dilakukan secara senang bertujuan untuk membuat korban menderita.

Biasanya, bullying atau perisakan ini dilakukan oleh kelompok tertentu secara berulang untuk melukai seseorang baik emosional maupun fisik. Hal ini terjadi melibatkan ketidakseimbangan kekuatan di mana pelaku mendominasi dan korban menjadi pihak yang lemah.

Penyebab bullying dari sisi korban bisa disebabkan karena perbedaan penampilan fisik, ras, orientasi seksual, penampilan yang terlihat lemah, ataupun karena korban terlihat tidak mampu bergaul. Sedangkan bullying dari sisi pelaku bisa disebabkan karena memiliki masalah pribadi yang tidak terpecahkan, pernah menjadi korban bullying (balas dendam pada yang lebih lemah), rasa iri, kurangnya pemahaman, mencari perhatian, kesulitan mengendalikan emosi, kurangnya empati, ingin mencari keuntungan, atau karena ada permasalahan dalam keluarga.

Unsur-unsur yang mendasari terjadinya bullying (menurut Coloroso, 2006 (Kajian Pustaka.com) adalah:

1. Ketidakseimbangan kekuatan

2. Niat untuk mencederai

3. Ancaman agresi lebih lanjut

4. Teror

Jenis-jenis bullying diantaranya adalah:

1. Bullying fisik

Bullying ini berkatian dengan fisik. Tindakan diantaranya:

- Memukul

- Menendang

- Mendorong

- Mencubit

- Menyandung

- Merusak properti

2. Bullying verbal

Bullying yang dilakukan menggunakan verbal.

- Memberikan nama julukan yang kurang pantas

- Menghina

- Mengejek

- Ucapan homophobia atau rasis

- Pelecehan verbal (bodyshamming, ras, agama, kasta, tingkat sosial, kemampuan)

3. Bullying sosial

Bullying ini merupakan tindakan terselubung. Dilakukan pelaku tanpa terlihat oleh korban. Contohnya:

- Menyebarkan gosip atau rumor yang tidak benar

- Melempar lelucon jahat

- Mengajak orang lain untuk mengucilkan seseorang

- Memberikan ekspresi atau gestur tubuh yang mengancam atau menghina

- Meniru dengan tujuan untuk menghina atau meremehkan

4. Cyberbullying

Adalah segala jenis perisakan yang terjadi di dunia maya. Dilakukan melalui sarana elektronik seperti computer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS, dan sebagainya. Diantaranya adalah sebagai berikut

- Mengirim e-mail atau pesan tertulis, gambar, atau video yang menyakitkan

- Mengucilkan seseorang secara online

- Menyebarkan gosip dan rumor buruk di dunia maya

- Meniru orang lain atau menggunakan akun orang lain tanpa izin

Pelaku bullying tidak mengenal usia dan jenis kelamin. Ciri-ciri pelaku bully yang bisa dilihat kasat mata adalah sebagai berikut:

- memiliki keinginan mengendalikan orang lain

- fokus pada diri sendiri

- memiliki keterampilan sosial yang buruk dan sulit bergaul

- kurang empati

- sering merasa tidak aman dan membuat dirinya merasa nyaman dengan cara menggertak atau mengganggu orang lain

- kesulitan untuk memahami emosi seperti rasa bersalah, empati, belas kasih, dan penyesalan

Sekarang ini, dengan adanya media sosial, sangat tipis perbedaan antara klarifikasi dan bullying pada suatu permasalahan. Orang yang sama sekali tidak mengenal secara personal, bisa saja menghujat, melecehkan, serta menghakimi orang lain dalam sebuah komentar. Dan akhirnya ada beberapa orang yang dalam posisi sama, secara personal tidak mengenal, melakukan hal sama. Hingga akhirnya berpuluh-puluh orang, mungkin berates-ratus orang, akan melakukan hal sama, tanpa melihat permasalahan yang sebenarnya. Hanya karena berdasar sekedar bersenang-senang, ingin menumpahkan kesal yang berasal dari luar permasalahan, atau sekedar ikut beramai-ramai menjatuhkan orang lain karena tidak memiliki penalaran logis dan rasa simpati.

Juga bisa ditemukan dalam sebuah grup. Seorang yang powerfull, bisa saja menyeret anggota grup yang lain untuk asyik dengan kelompoknya, tanpa menghiraukan anggota yang lain yang kemungkinan besar membaca tulisannya, menelaah kalimatnya, dan menilai.

Sangat tipis dan tidak terasa. Mari dari dini mengenali ciri-ciri bullying yang mungkin tanpa kita sadari, kita masuk kategori sebagai pelaku.

Tulungagung, Senin, 17 Pebruari 2020. 21.21 Wib.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post