Tri Wibowo Cahyadien

Assalamualaikum Wr.Wb Memiliki minat dalam bidang sosial studi, politik, kebijakan publik dan sejarah. Penikmat musik Jazz, Indie dan Musik era 60 - 80 an.&nb...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengukur Capaian Pelatihan Motivasi di Sekolah

Mengukur Capaian Pelatihan Motivasi di Sekolah

Momen jelang Ujian Nasional (UN) seperti saat ini merupakan momen rutin yang dapat diidentikkan dengan meningkatnya intensitas pembelajaran baik di sekolah maupun di lembaga bimbingan belajar. Makin dekatnya jadwal ujian, berdampak pada perubahan dan penyesuaian pada agenda sekolah, terutama di semester kedua. Hal ini dapat dilihat pada jenjang sekolah menengah pertama atau sederajat di kelas IX. Sedangkan untuk tingkat sekolah menengah atas atau sederajat di kelas XII. Perubahan itu nampak pada peningkatan intensitas pembelajaran pada mata pelajaran tertentu.

Pengembangan lain dari pembelajaran rutin ini dapat dilihat dari adanya kegiatan try out baik yang diadakan secara mandiri maupun yang bersifat kedinasan. Hal ini dilakukan sebagai persiapan dan evaluasi sekolah terhadap program pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Diharapkan dengan adanya try out dapat mengukur kemampuan peserta didik di sekolahnya. Namun, di sisi lain, kondisi ini dapat berdampak pada kejenuhan belajar peserta didik.

Sekolah menyadari, optimalisasi capaian pembelajaran menjadi hal yang utama. Karena akan berdampak pula pada peringkat atau nama baik sekolah itu sendiri. Dalam perkembangannya, sekolah menyadari ada aspek psikologis atau motivasi dalam diri tiap peserta didik yang juga memiliki peranan penting dalam menunjang hasil pembelajaran. Agar aspek kognisi dan psikologis ini bersinergi, beberapa sekolah mengadakan training motivasi. Lalu sejauh manakah keberhasilan training motivasi ini pada peserta didik?

Perkembangan bidang profesi motivator beriringan dengan makin kompleksitasnya tuntutan dalam pembelajaran/ dunia kerja pada umumnya. Motivator – motivator banyak muncul dalam komunitas atau yang bersifat kelembagaan. Dalam prakteknya, kegiatan motivasi yang dilaksanakan di sekolah bersifat one day training. Dalam rentang waktu yang ditentukan, berbicara lalu selesai. Seolah – olah motivator telah memberikan perubahan berarti pada peserta motivasi.

Secara umum, ketika berbicara sekolah maka yang menjadi tolok ukur adalah lulusannya. Dan produk lulusan ini adalah pribadi – pribadi unik dengan segala potensinya. Motivator yang hanya tampil dalam waktu tertentu, dengan durasi relatif singkat tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pengembangan potensi para pribadi ini. Dalam arti lain, peserta didik yang mengikuti motivasi di sekolahnya cenderung akan kembali kepada pola lama yang selama ini dianutnya.

Di sisi lain, konten materi yang disampaikan oleh seorang motivator cenderung berulang, relatif sama dengan sedikit modifikasi. Penggalan atau cuplikan konten youtube yang relatif sama seringkali masih menjadi senjata pamungkas untuk dijadikan bahan materi motivasi. Tak jarang, dalam kondisi pelatihan sering terdengar celoteh peserta didik seperti; “ah sudah pernah, gue tau nih yang ini, ntar kan endingnya begini.” Akhirnya program training motivasi hanya menjadi program rutin yang target capaiannya jauh dari kata tercapai.

Lalu bagaimanakah langkah seorang motivator? Dengan konteks kekinian, apabila motivator melakukan kerjasama dengan suatu lembaga, tentunya harus didasari pula dengan bentuk pertanggungjawaban moral. Hal ini dapat dilakukan dengan program berkelanjutan. Treatment yang dilakukan oleh trainer atau motivator harus terus bersinergi dengan program sekolah. Karena patut disadari, perubahan yang diharapkan pada training adalah perubahan positif dalam diri manusia. Dan perubahan tersebut dapat tercapai apabila memperhatikan beberapa aspek seperti kesinambungan, dipelihara, dipantau dan dievaluasi serta didukung dengan kreativitas desain pengembangan diri yang inovatif. Diharapkan dengan kondisi ini, sekolah bukan hanya mengacu pada kurikulum sebagai landasan pengembangan peserta didik namun juga memiliki inisiasi berkolaborasi dengan lembaga training motivasi dalam melahirkan pemuda – pemudi Indonesia yang memiliki daya saing di masa depan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terimakasih Pak, salam kenal, sukses selalu...

19 Feb
Balas

terimakasih Pak, salam kenal, sukses selalu...

19 Feb
Balas

Luar biasa

19 Feb
Balas

terimakasih Pak, salam kenal, sukses selalu...

20 Feb



search

New Post