(Puisi) Destruksi Diri
Kau jejalkan hatimu dengan keluh kesahmu
Kau telan ludahmu, agar kata – kata itu tidak keluar dari mulutmu
Kau tahu benar, benci akan menghancurkanmu
Tapi pedih hati akan jadi menggerogoti diri
Pelan – pelan kau hembuskan kebencian itu menjadi udara
Tapi rasanya sesak melewati rongganya
Kau lampiaskan bencimu dengan pukulan
Lalu kau memar, kau makin menjadi penuh kekesalan
Pelan, kau rebahkan dirimu lalu terpejam
Kau ungkapkan apa yang membuat perilakumu menjadi kejam
Fikirmu, hendak kemana kekesalanmu akan diselesaikan
Pejam matamu tidak pula memberi keringanan
Lalu, kau menghendaki diri untuk mendaki dalam ketertundukkan
Air mengalir, membasahi seluruh diri, mulai mengkikis emosi
Tertunduk dalam sikap bersimpuh, kau bergumam lagi
Tolonglah diri ini, kekesalan ini menghancurkan diri
Lalu kau sadari
Penghambaan diri, membuat diri, hati jadi tahu diri
Kepada siapa diri akan kembali
Kekesalan itu lalu pergi
Diri jadi tahu diri
Diri menjadi tenang hati
Diri tidak ada arti dihadapan ilahi
Jika terus membawa emosi
Pondok Pinang
02. 13 PM
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar