Perilaku manusia pada umumnya menunjukkan dua hal, yaitu kenikmatan dan kepedihan. Segala sesuatu yang dilakukan manusia pasti didorong oleh motif ingin meraih kenikmatan hidup dan menghindari adanya kepedihan yang mungkin muncul.

Seseorang akan dapat dengan mudah menunda dan mengulur-ulur pekerjaannya karena ia yakin, kepedihan menunda lebih besar daripada kepedihan akibat dari penundaan yang ia lakukan.

Banyak manusia lebih takut menderita dan gagal daripada keinginan untuk sukses. Karenanya rahasia sukses sesungguhnya ada pada kemampuan mengetahui memanfaatkan kepedihan dan kenikmatan, bukan membiarkan keduanya menguasai Anda.

Ketika seseorang telah sampai pada titik dimana ia telah kalah dan tunduk pada kepedihan, maka ia akan bersahabat dengan kepedihan ini. Jadilah, ia sebagai pendorong dan motivator untuk meraih hasil-hasil yang lebih baik lagi. Kenikmatan yang berasal dari kepedihan yang pernah dialami inilah yang akan memunculkan kebanggaan, ketenangan, penghormatan diri, dan menjalani hidup dengan cara-cara yang baru.

--------------------------------

Resensi dari tulisan di atas persis seperti yang kita alami bersama yaitu Pandemic Corona, yaitu dimana kita mengalami penderitaan akibat harus belajar dan bekerja dari rumah, ketakutan akan penularan, berita buruk nasib orang yang diisolasi, dan berita penambahan korban meninggal.

Perlahan namun pasti, wabah ini memaksa kita untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga jarak, tidak berinteraksi dan berkumpul dengan banyak orang, mengembangkan inovasi, bahkan meningkatkan keterampilan penggunaan IT dalam segala lini kehidupan.

Dan baru beberapa pekan terakhir ini pemerintah menginstruksikan dimulainya kehidupan new normal. Tentu dengan memperhatikan protokol kesehatan. Selamat menjalankan new normal di instansi masing-masing. Tetap jaga kesehatan, dan dalam literasi.