Dalang Kecilku Mengigau
Dalam Bulan Suro seperti ini banyak desa melakukan ritual bersih desa, demikian pula desa sebelah yang melakukan bersih desa dengan menyelenggarakan wayang kulit sedalu natas (semalam suntuk). Anakku yang paling kecil sendiri Laskha Muda mempunyai hobi melihat maupun mendengarkan wayang kulit. Umurnya baru 6 tahun tapi karena semangat cinta budaya membuat anak sekecil itu betah sampai pagi tidak tidur. Tahun kemarin mulai dari jam 19.00 WIB, sampai jam 04.00 dini hari tanpa terpejang matanya melihat wayang, bahkan anak yang biasanya tidak mau diam itu berubah 180 derajat bisa duduk tenang di bawah kelir. Sang dalang dan tokoh masyarakat memberi anakku hadiah karena betah nonton wayang sampai selesai.
Dari sore Lasha sudah menyiapkan beskap yang dia pilih, tidak lupa dia sediakan blangkon juga. Sehabis mandi dia mau memakai beskap tapi aku larang dengan alasan, "Wayangnya belum siap adik, sekarang adik tidur dulu ya, nanti dibangunin kalau sudah siap." kataku dengan penuh maksud. Maksudku adalah supaya tidur dulu, nanti jam 24.00 WIB, baru berangkat nonton wayang. Besok tetap sekolah jadi nonton nanti setelah jam 24.00 WIB saja biar di sekolah tidak mengantuk. Kalau tidak menonton pasti kecewa, kalau nonton dari sore sampai tengah malam pasti tidak mau pulang, inginya sampai selesai. Akibatnya tentu di sekolah akan mengantuk.
Pulang dari nonton wayang jam 04.00 WIB, Laskha langsung tidur. Jam 05.15 WIB langsung terbangun tanpa ada yang membangunkannya. Rupanya sudah mulai bertanggung jawab sekolah. Mandi tidak perlu dikomando langsung mandi, kemudian sarapan.
Bergegas ku antar ke sekolah, kebetulan aku ada Bintek di dinas. Sampai di sekolah baru kusadari bahwa ternyata tidak membawa tas. Ya ampun ini anak, aku tergesa mau ke dinas terpaksa kembali ke rumah mengambilkan tas anakku tersayang.
Pulang sekolah tidak langsung tidur tetapi bersenda gurau dengan kakaknya. Aku bilang waktunya tidur, tetapi ternyata mulai mau menentang. Aku tak mau kalah, "Ya sudah kalau tidak mau tidur siang tidak apa-apa tapi jangan harap dapat uang saku selama sebukan kalau tidak mau tidur dan menentang Mama.' ujarku memberi ultimatum. Kontan langsung tidur tanpa harus adanya pertentangan.
Sore harinya Laska terbangu dengan mendadak, setengah merengek protes dia, "Ma kenapa tidak bangunin Adik Sih, cepat pagi ya Bu." kata Laskha sambih[mengamil peralatan mandi dan siapkan seragam. tanpa saling kode semua kerja sama untuk ambil posisi diam. Saat memakai baju aku dan suami berlomba memfoto Laskha. Lama-lama kasihan juga digodha teru s. "Lhe ini sore hari le, sekolahnya besok, ayo ganti bajunya ya Le. "Ini sore Ma itu (sambil melihat keluar). Biar jadi kenangan bahwa tidur terlalu sore membuat seakan hari berbalik.Anakku mengigau sekolah biar jadi kenangan yang tak terlupakan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus bu ...
Terimakasih Bu Susi Agustina
Hebat Bu
Terimakasih Bu. ayo semangat menulis Bu