Triznie kurniawan

Hanya seorang ibu rumah tangga yang berusaha taat kepada kunci syurganya, serta berusaha menjadi abdi negara yang baik dengan melukis kanvas pendidikan di pesis...

Selengkapnya
Navigasi Web
METAFORA: CERMIN KEHIDUPAN
cermin kehidupan

METAFORA: CERMIN KEHIDUPAN

Cermin

Sudah menjadi kebiasaan dan bahkan kebutuhan setiap orang, terutama wanita membutuhkan sebuah cermin. Mengapa kita membutuhkan cermin? Apa tujuan utama kita bercermin? Adakah cermin yang pernah sengaja menampakkan ketidaksinkronan antara benda nyata dan bayangannya? Mari kita gali lebih detail sifat baik dari sebuah cermin, untuk menjadi bahan renungan kita sebagai manusia yang jauh dari kata sempurna ini.

Ada sedikit cerita,

Suatu pagi di sebuah rumah kecil di pinggir kota, ada seorang anak kecil dan seorang ibu muda yang sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah. Ketika hendak bercermin dengan cermin kecil di tangannya, ibu muda tersebut tidak sengaja menjatuhkan cermin tersebut. Seketika itu anak kecil itu mengambil pegangan cermin dan melihat bayangan ke dalam cermin yang telah retak tersebut.

“ibu,,, mengapa wajahku di dalam cermin ada banyak sekali? Dan tidak jelas mana hidungku ibu?” tanya anak kecil itu keheranan.

“karena cermin itu retak, jadi kamu tidak bisa melihat bayangan wajahmu dengan sempurna anakku” jelas ibunya sembari mengambil cermin dan memasukkannya ke dalam laci.

Tak lama kemudian ibu mengajak anaknya ke dalam kamar dan di sana ada sebuah cermin besar menempel indah di dinding kamar.

“Nah,,, sekarang kamu bercermin di sini nak, apa yang kamu lihat di sana?” tanya ibu.

“oh... ada aku di dalam sana ibu, semua anggota badanku terlihat jelas, bahkan tahi lalat kecil di atas bibirku nampak dari sini” katanya dengan semangat.

Begitulah hidup, ibarat sebuah cermin, kita manusia adalah cermin bagi sahabat dan keluarga kita. Begitu pula sebaliknya, merekapun adalah cermin bagi kita. Sahabat yang baik ibarat sebuah cermin yang bagus, yang mampu memberikan gambaran seutuhnya kepada kita tentang hal baik dan buruk yang melekat dalam diri kita. Sebaliknya, sahabat yang tidak baik di ibaratkan sebuah cermin yang retak, mereka menampilkan sesuatu yang tidak jelas, ada hal-hal yang ditutup-tutupi dari dalam diri kita, mereka mengatakan yang bukan sebenarnya dengan berbagai alasan.

Baginda nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mukmin merupakan cermin bagi saudara mukmin yang lain." (HR. Bukhori)

Begitu agung perumpamaan yang dijelaskan dalam hadist tersebut.

Beberapa hal yang dapat kita ambil dari sebuah cermin yang baik adalah bahwa:

1. Cermin adalah tempat untuk evaluasi diri.

Setiap kali kita bercermin dengan posisi yang benar, maka kita akan mendapatkan bayangan yang persis seperti apa yang ada pada diri kita. Seperti sifatnya, sebuah cermin bersifat memantulkan cahaya jika cermin tersebut jernih dan tidak retak. Dengan syarat mata kita sehat dan jernih melihat ke dalam bayangan yang telah ditampilkan di dalamnya.

Begitupun dengan kita, ketika kita bercermin pada seseorang kita akan melihat seluruh potret kehidupan kita dari mata hatinya. Akan tampak semua hal yang buruk dalam kehidupan kita, khususnya sifat dan sikap kita selama ini. Dengan cermin tersebut kita dapat mengevaluasi diri setiap hari. Sehingga kita dapat menjalani hari menjadi pribadi yang lebih baik.

2. Cermin selalu menerima apa adanya (jujur).

Cermin juga mempunyai sifat yang selalu menampakkan bayangan apa adanya, semua yang ada pada kita. Kesederhanaan, kejujuran, kejernihan, objektif, dan lainnya adalah hal penting yang patut kita maknai sebagai pribadi yang menyenangkan dalam menjalin hubungan sosial. Baik hubungan dengan keluarga, sahabat, maupun masyarakat di sekitar kita.

Menjadi orang yang mampu menerima apa adanya keadaan sahabat dan orang-orang di sekitar kita merupakan hal positif yang dapat kita ambil dari sebuah cermin.

3. Cermin selalu menerima kapanpun tanpa berbatas waktu.

Pernahkah kita mendapati sebuah cermin yang sengaja menolak kita saat ada di depannya? Tidak pernah memeberikan waktu tertentu kepada seseorang yang ingin bercermin adalah hal baik yang dapat kita pelajari dari sebuah cermin. Dia tidak peduli, apakah kita yang bercermin dalam keadaan kumal, dekil, belum mandi, masih dalam keadaan mengantuk dan lainnya. Dia selalu menerima pagi, siang, sore, bahkan malam hari menjelang tidurpun selalu memberikan waktunya untuk kita bercermin.

Cermin selalu bersedia melayani kapanpun kita membutuhkannya.

4. Cermin selalu rela siapa saja yang berada di depannya.

Tanpa memandang dan memilih siapa saja yang ingin bercermin, cermin selalu menerima dengan tulus siapa saja yang ada di depannya, dan menampilkan bayangan dengan sempurna. Begitulah dalam bekerja, cermin tidak membeda-bedakan, mendiskriminasikan, siapa saja akan dilayaninya dengan baik. Seprofesional itulah cermin dalam kehidupan kita, hendaknya kita bekerjapun juga dapat melayani siapapun tanpa ada kata diskriminasi, sehingga profesional memang pantas melekat dalam diri kita.

5. Cermin selalu pandai menyimpan data dengan aman.

Hal terakhir yang tidak kalah penting adalah cermin tidak pernah menampakkan bayangan lagi ketika kita pergi meninggalkannya. Dia hanya sanggup menampilkan bayangan ketika kita berada di dekatnya. Dia simpan semua data dan gambaran diri kita rapat-rapat dan mustahil ditampilkan lagi ketika kita tidak berada di dekatnya.

Begitulah seharusnya kita dalam menjaga sebuah rahasia, tanpa mengurangi kewibawaan dan fungsinya cermin menunjukkan bahwa dia dapat dipercaya dan pandai menjaga rahasia. Bayangkan saja jika cermin mengumbar dan menampilkan semua yang pernah tergambar darinya. Apa yang akan kita lakukan padanya? Seberapa malunya diri kita ketika hal buruk ditampilkan kepada yang lainnya.

Kesimpulannya, begitu banyak hal yang dapat kita pelajari dan kita ambil hikmah hanya dari sebuah cermin. Seperti itulah manusia, karena kita adalah cermin saudara kita. Jadilah cermin yang bagus dan janganlah menjadi cermin yang retak.

Walaupun sejatinya hidup adalah sebuah pilihan, pilihlah cermin yang baik agar kita mendapatkan banyak kebaikan karenanya. Ketika kita memilih menjadi cermin yang retak maka akan banyak keretakan dalam hidup kita karenanya.

~Triznie.kurniawan~

Dari Pesisir Pantai Selatan Pulau Madura

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post