trully sanuri damayanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Seorang Ibu Berhak Bahagia

Sumpek. Itu mungkin pernah dialami oleh semua ibu-ibu. Ibu rumah tangga maupun ibu yang bekerja saat mendapati rumah yang berantakan, anak anak yang rewel dan pekerjaan rumah yang menumpuk. Harus dituntut menyelesaikan semuanya sebagai wujud kesempurnaan peran sebagai seorang ibu. Pekerjaan yang dirasa tiada habisnya, mungkin perlu waktu lebih dari 24 jam sehari, kalau bisa.

Tenang bu. Ibu tidak sendiri. Kita hanya perlu memikirkan cara bagaimana bisa menyelesaikan semua masalah tadi. Baik sendiri ataupun memanggil para bala bantuan, bahkan memanggil pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan bara api rumah tangga ini.

Jangan meluapkan emosi dengan murah. Hal ini akan lebih menghabiskan energi sia sia. Ingatlah, apakah ibu sudah sarapan dengan cukup hari ini?. Langkah pertama, menghela napas panjang sambil memejamkan mata mungkin perlu dicoba. Dengan harapan saat membuka mata kita bisa menemukan kondisi rumah aman terkendali seperti yang kita harapkan. Tapi pasti hal ini tidak akan terjadi.

Langkah kedua, maksimalkan potensi yang ada dirumah. Buat list anggota keluarga yang menempati rumah itu. Bukankah ibu punya bala bantuan? ada suami dan anak-anak. Berikan suami peran yang bisa mereka lakukan, meskipun kecil tapi meringankan. Misalkan suami diminta memandikan anak- anak, menyuapi anak anak, membantu pekerjaan rumah anak dan mengantar les atau mengaji. Tapi hal ini pasti akan sulit dilakukan jika suami selalu berangkat pagi dan pulang malam. Anak-anak diberikan tanggung jawab sesuai usianya. Misal anak saya yang berusia 9 tahun harus sudah bisa menyiapkan keperluannya sendiri dari bangun tidur sampai tidur lagi. Saya hanya akan mengecek untuk memastikan dia telah menyelesaikannya dengan baik. Meskipun sesekali masih memanggil saya untuk membantunya juga. Anak bungsu saya yang berusia hampir 6 tahun harus bertanggung jawab terhadap mainan dan dan buku sekolahnya sendiri. Hal kecil seperti ini cukup membantu pekerjaan saya.

Ketiga, nikmati peranmu ibu!. Berpikirlah bahwa mereka adalah kebahagiaanmu. Pekerjaan yang tiada habisnya ini adalah ladang pahalamu. Tanpa mereka mungkin ibu akan merasa santai, rumah tidak berantakan, energi tersimpan baik karena tidak ada omelan. Tapi pasti hatimu terasa kosong dan sepi. Inilah surgamu!

Terakhir, ciptakan me time mu!. Apa hobimu? kesukaanmu?. Hadirkan itu disuasana rumahmu. Suka berkebun?. Penuhi halamanmu dengan tanaman dan bunga, hiasi pojok-pojok rumah dengan pot dan sentuhan wanita. Suka memasak?. Hiasi meja makan dan toples toples kosong di rumahmu dengan makanan kesukaan suami dan anak-anakmu. Tentu akan membahagiakan bukan jika dalam sekejap meja dan toples itu kosong kembali saat keluargamu berkumpul?.

Ibu sendiri yang tahu apa yang membuatmu bahagia. Ibu yang bisa menciptakan kebahagiamu sendiri. Pandanglah kerumitan dan kesumpekan itu dari sisi yang berbeda. Sisi yang menghadirkan senyum suami dan anak-anakmu. Ibu berhak bahagia.

Penulis adalah peserta sagusabu sampit 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ini saya banget....hiks emak emak rempong harus semangat... Alhamdulillah disela kerempongan bisa menciptakan tulisan indah ini...lanjutkan bu

23 Aug
Balas

Ayoo semangat bu

23 Aug

Semangat ibu :)

23 Aug
Balas

Semangat pak..

24 Aug

Sippp Mak...

23 Aug
Balas

Suwun pak

23 Aug



search

New Post